RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA…
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A.
Standar
Kompetensi
Membaca
1.1 Memahami ragam
wacana tulis dengan kegiatan membaca cepat dan membaca intensif
B.
Kompetensi
Dasar
11.2 menentukan kalimat kesimpulan
(ide pokok) dari berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan membaca
intensif
C.
Indikator
1. Menemukan
paragraf yang berpola induktif dan
deduktif
2. Mengidentifikasi
ciri-ciri teks yang berpola induktif dan deduktif
3. Menemukan
paragraf yang berpola mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung
4. Menentukan
kalimat kesimpulan dari paragraf induktif dan deduktif
D.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini siswa
diharapkan dapat:
1. menemukan
paragraf yang berpola induktif dan
deduktif
2. menyebutkan
ciri-ciri teks yang berpola induktif dan deduktif
3. menemukan
paragraf yang berpola mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung
4. menentukan
kalimat kesimpulan dari paragraf induktif dan deduktif
E.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa
hormat dan perhatian ( respect), Tekun ( diligence
) dan Tanggung jawab ( responsibility )
F.
Materi
Pembelajaran
Menentukan
Kalimat Kesimpulan dari Paragraf Induktif dan
Deduktif
Sebelum
menentukan kalimat kesimpulan, Anda perlu memahami terlebih dahulu apa yang
dimaksud paragraf deduktif maupun induktif. Paragraf deduktif adalah paragraf
yang penulisannya diawali dengan kalimat utama (gagasan pokok/ide pokok) dan
diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas. Paragraf deduktif disajikan dengan
mengetengahkan hal-hal yang bersifat umum kemudian menarik kesimpulan yang
bersifat khusus. Hal-hal yang bersifat umum tersebut dapat dikatakan sebagai
kalimat utama, sedangkan hal-hal yang bersifat khusus merupakan kalimat
penjelas.
Dalam paragraf
ini, kalimat utama berupa deduksi atau kesimpulan umum, sedangkan kalimat
penjelas berupa bukti-bukti. Untuk mengenalinya, bukti-bukti diambil dari
situasi aktual dan paragraf tersebut biasanya menggunakan kata penghubung
buktinya, alasannya, atau kata-kata yang menunjukkan sinonimnya.
Contoh:
“Memberikan
nilai tambah internal bagi profesi ibu rumah tangga dapat dilakukan dengan
mengolah makanan buat si kecil, menjahit baju buat anak dan suami, mengajar
anak mengaji dan bahasa Inggris.”
Berdasarkan
contoh di atas, Anda dapat mengamati bahwa kalimat yang cakupannya luas adalah
“ hal yang dilakukan seorang ibu untuk menambah nilai tambah internal”
sedangkan kalimat-kalimat selanjutnya merupakan bagian kecil dari kalimat di
atas yang merupakan penjelasannya. Berarti, kalimat yang luas cakupannya
merupakan kalimat utama (ide pokok) atau kesimpulan secara umum. Coba Anda
perhatikan lagi kedua paragraf berikut ini!
1) “Sebuah teori tentang fungsi bahasa yang
sangat terkenal ialah teori Karl Buhler, seorang ahli jiwa dan ahli teori
tentang bahasa, bangsa Australia.” Sejak tahun 1918 diperkenalkan teori tentang
trifungsi bahasa dalam berbagai tulisan. Pada tahun 1934 terbitlah bukunya “Sprachteorie”
yang membela teori fungsi bahasa. Mula-mula teori Buhler itu tidak mendapat
perhatian orang, tetapi lambat laun para pendidik tertarik hatinya dan akhirnya
memperbaharui pengajaran bahasa di sekolah-sekolah.
(Komposisi,
2001:96)
Kalimat pertama
pada paragraf di atas merupakan kalimat utama, yaitu “Teori Karl Buhler
merupakan teori tentang fungsi bahasa”
2) Sekolahku
jauh sekali. Agar tidak terlambat sekolah, aku sudah harus
bangun pagi
pukul 05.00. Setelah itu, aku mandi, berpakaian, sholat subuh, sarapan pagi dan
bersiap-siap berangkat ke sekolah. Pukul 05.45 aku berangkat. Aku harus
menempuh perjalanan dengan bus dua kali. Pertama aku harus naik bus ke daerah
Jujur.
Dari Jujur, aku
naik bus lagi ke pertigaan Sonopakis-Sonosewu. Untuk sampai di sekolah, dari
pertigaan tersebut aku harus berjalan kaki kira-kira lima menit. Kalau
perjalananku lancar, tiba di sekolah pukul 06.45. Namun bila bus yang
kutumpangi tidak kunjung datang, aku harus bersiap-siap untuk dimarahi guru BP
karena keterlambatanku.
“Sekolahku jauh
sekali” merupakan kalimat utama atau kalimat yang berupa kesimpulan yang
penjelasannya adalah kalimat yang mengikutinya. Untuk menemukan kalimat utama
pada tiap paragraf, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.
a. Bacalah teks
atau bacaan secara intensif (terus-menerus)
b. Perhatikan
kalimat pertama yang biasanya menjadi penekanan. Penekanan secara
berulang-ulang biasanya indikasi sebuah ide pokok atau kalimat utama.
c. Tandai temuan
tadi
d. Susunlah pada
buku latihan Anda temuan Anda tadi yang berupa kalimat
utama.
Bila Anda telah
mempelajari bagaimana cara menemukan kesimpulan pada paragraf deduktif, lalu
bagaimana dengan kesimpulan pada paragraf induktif? Mari kita pelajari bersama!
Seperti halnya dengan paragraf deduktif, pada paragraf induktif juga terdiri
dari kalimat utama dan kalimat penjelas. Namun, hanya perbedaannya pada
letaknya saja. Pada paragraf induktif, Anda dapat memulai dengan menyebutkan
peristiwa-peristiwa khusus untuk menuju pada kesimpulan yang mencakup semua
peristiwa khusus di atas.
Sebagai contoh
sederhana, perhatikan paragraf berikut!
Rudi
adalah seorang siswa yang rajin belajar, selalu mengerjakan PR dan mentaati
semua peraturan yang ditetapkan oleh sekolah. Oleh karena itu, Rudi adalah
siswa yang baik. Berdasarkan paragraf di atas, dapat dilihat bahwa kalimat
awal, tengah, dan seterusnya, sebelum pada kalimat terakhir merupakan
penjelasan terhadap kalimat terakhiryaitu: ”Rudi adalah siswa yang baik”.
Artinya, kalimat terakhir tersebut merupakan kesimpulan dari semua
kalimat-kalimat sebelumnya.
Dalam paragraf
induktif atau pola penarikan kesimpulan secara induksi terbagi menjadi beberapa
jenis, yaitu:
a. Generalisasi
merupakan
kesimpulan yang diambil berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus yang dijelaskan
sebelumnya.
Perhatikan
contohnya!
Pemanasan,
dengan pengambilan nafas, menahan nafas selama 15 detik, mengeluarkan nafas
secara perlahan-lahan dari perut dan melakukannya secara berturut-turut
merupakan kegiatan awal sebelum tertawa baik secara bersama atau
selebar-lebarnya.
(Paras, 2005:43)
b. Analogi
merupakan
kesimpulan yang diambil dngan cara membandingkan dua hal yang sama yang banyak
memiliki persamaan selanjutnya ditarik kesimpulan bahwa pada segi lain pun
terdapat kesamaan.
Perhatikanlah
paragraf berikut ini!
Sebuah pabrik
konveksi mencoba memproduksi jenis baju yang lain dari biasanya, yakni baju
wanita dengan kerah membentuk seperti baju muslim, lengannya hanya tiga
perempat panjangnya, dan ada belahan di sisi kanan kiri baju serta bagian depan
dihiasi payet untuk memberi kesan unik pada pemakainya. Baju ini dijual dengan
harga mahal dengan sasaran konsumen masyarakat Bandung, Jakarta, dan Medan.
Ternyata, baju ini laku keras sehingga pabrik tersebut mendapat keuntungan
besar. Berdasarkan pengalaman ini, pengusaha pabrik konveksi ingin
mengembangkannya di kota-kota besar seperti di Semarang, Suarabaya, Ujung
Pandang. Dia berkesimpulan bahwa produknya pasti akan laku keras.
(Pribadi)
c. Hubungan
Sebab-Akibat
kesimpulan yang
diambil berdasarkan peristiwa-peristiwa yang menjadi penyebabnya. Cobalah
pahami ilustrasi berikut ini!
Siswa
B berasal dari keluarga miskin tetapi ia bercita-cita menjadi seorang dokter.
Sejak kelas 1 SMA ia tekun belajar. Dengan berbagai cara apa pun ia melengkapi
semua buku pelajaran. Hampir setiap hari ia bergelut dengan buku-buku di
perpustakaan sekolah, sehingga informasi apa pun hampir tidak pernah ia
lewatkan. Ternyata setelah kelulusan, kerja keras tersebut membuahkan hasil. Ia
diterima di Universitas Gajah Mada Fakultas Kedokteran sesuai dengan apa yang
selama ini menjadi cita-citanya.
(Pribadi)
d. Hubungan
Akibat -Sebab
Dengan memahami
peristiwa-peristiwa yang menjadi akibat, Anda dapat menyimpulkan yang menjadi
penyebabnya.
Pahamilah
paragraf berikut ini!
Adanya
kegoncangan hebat dalam sendi-sendi kehidupan, suara hati yang selama ini
tertindas tipis-tipis, membersit keluar dan menjadi banjir besar menantang
sendi-sendi hidup lama. Lahirlah angkatan baru yang berjuang atas dorongan hati
nurani. Muncullah sanjak-sanjak yang membawakan suara orde baru seperti
kumpulan sanjak-sanjak Taufik Ismail, semua itu disebabkan adanya tekanan
mental yang sedemikian hebat dengan tiba-tiba terjadi ledakan fitnah Gerakan
Tiga puluh September.
(Komposisi,
2001: 95)
e. Hubungan
Sebab-Akibat, Akibat-Sebab
Kesimpulan yang
berupa akibat ditarik dari peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam paragraf.
Perhatikanlah
ilustrasi di bawah ini!
Tahun
2007-2008 adalah tahun di mana bencana alam yang berbagai bentuknya seperti
banjir dan tanah longsor terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini
terjadi karena hutan-hutan sudah gundul, tempat peresapan air sudah menjadi
rumah penduduk, bahkan sampai bantaran kali pun padat penghuni. Akibat kejadian
tersebut banyak masyarakat yang mendadak jatuh miskin, kekurangan pangan bahkan
tidak memiliki tempat tinggal lagi. Hal ini menimbulkan stabilitas keamanan pun
mulai dipertanyakan.
G.
Strategi
Pembelajaran
1. Model
Pembelajaran
Direct Instruction (DI)
2. Metode
Pembelajaran
1. Tanya
Jawab
2. Ekspositori
3. Pemberian
tugas
H.
Langkah-Langkah Pembelajaran
1.
Kegiatan
Awal
1. Guru
melakukan appersepsi berkaitan dengan materi pembelajaran
2. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2.
Kegiatan
Inti
1. Guru
menjelaskan apa yang dimaksud dengan membaca intensif
2. Guru
menjelaskan apa yang dimaksud dengan paragraf deduktif dan induktif
3. Guru
menjelaskan ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif
4. Guru
menjelaskan cara menentukan kesimpulan paragraf deduktif
5. Guru
menjelaskan cara dan pola penarikan kesimpulan secara induksi dalam paragraf
induktif
6. Guru
menyajikan beberapa contoh paragraf
deduktif dan induktif untuk dibaca oleh siswa secara intensif
7. Guru
meminta siswa untuk menyimpulkan paragraf yang telah dibaca
8. Guru
menyajikan satu paragraf yang bagian awalnya dirumpangkan dan satu paragraf
yang yang bagian akhirnya dirumpangkan
9. Guru
meminta siswa untuk menentukan kalimat yang tepat untuk mengisi bagian paragraf
yang rumpang tersebut.
10. Guru
bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
11. Guru
bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3.
Kegiatan
Penutup
1. Guru
bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pelajaran
2. Guru
mengadakan evaluasi secara tertulis untuk menguji kemampuan siswa tentang materi
paragraf
3. Guru
memberikan saran atau nasehat dan menutup pelajaran
I.
Sumber
Pembelajaran
1.
Buku Bahasa dan Sastra Indonesia 3
untuk Kelas XII SMA IPA-IPS Demas Marsudi dkk.
2.
Buku Terampil Berbahasa Indonesia 3
IPA-IPS Gunawan Budi Santoso dkk.
J.
Penilaian
a. Teknik Penilaian
1. Tes
Tertulis
2. Tugas
Individu
b.
Bentuk
Instrumen
1.
Pilihan Ganda
2.
Uraian
c. Contoh Instrumen
Soal
Pilihan Ganda
1.
Sebagai tempat hidup, laut
mempunyai kelebihan dibandingkan darat. Kelebihan laut, antara lain, suhu yang
kurang berubah-ubah, dukungan yang lebih banyak untuk melawan gravitasi bumi,
air yang cukup tersedia. Dengan air yang cukup tersebut, makhluk hidup di laut
dapat menyerap air langsung masuk sistem tubuh. Makhluk hidup di laut dapat
memperoleh oksigen dan karbon.
Alinea tersebut menggunakan pola
pengembangan. . . .
a. deduksi d. kombinasi
b. induksi e.
narasi
c.
deskripsi
2. Sekali
lagi, buah dan sayuran ditemukan bermanfaat bagi kesehatan. Penelitian Universitas
Cambridge menemukan bahwa mengonsumsi vitamin C dapat menurunkan risiko
kematian akibat sakit jantung. Profesor Kay-tee Khaw meneliti 19.496 orang
berusia 50–79 dari Norfolk. Hasilnya, di antara responden yang banyak
mengonsumsi vitamin C, ternyata kematian akibat sakit jantung sangat sedikit.
Studi ini juga menemukan peningkatan konsumsi buah atau sayuran sebesar 50
gram, tercatat dapat menurunkan angka kematian akibat penyakit jantung hingga
20 persen
Simpulan isi paragraf tersebut adalah . .
.
a. Responden
berusia 50–79 sangat tepat untuk penelitian penemuan ini.
b. Penelitian
Universitas Cambridge sangat berguna bagi tubuh manusia.
c. Makan buah
dan sayuran dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
d. Mengonsumsi
vitamin C memperpanjang umur manusia.
e. Buah dan
sayuran perlu dikonsumsi setiap hari oleh manusia.
3.
Akan ditata bulan Februari ini.
Penataan kawasan wisata tersebut dilakukan untuk menyiapkan Kaliadem sebagai
objek wisata minat khusus dengan tetap memperhatikan faktor keselamatan para
pengunjung. Kepala Dinas Pengairan Pertambangan dan Penanggulangan Bencana Alam
Sleman, Widi Sutikno mengemukakan, sesuai pemetaan Balai Penyelidikan dan
Pengembangan Teknologi Kegunungapian
-BPPTK- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Yogyakarta, Kaliadem,
memang termasuk kawasan rawan bencana, karena jaraknya hanya sekitar 5
kilometer dari puncak Gunung Merapi. Menurut Widi, sebagai kawasan rawan
bencana tiga, dengan aktivitas merapi yang aktif normal, pada prinsipnya di
kawasan kalidem direkomendasikan untuk tidak ada bangunan permanen. selain
nonpermanen, bangunan yang ada sebaiknya juga tidak dihuni. Di kawasan objek
wisata tersebut, para pengunjung selain bisa melakukan berbagai penelitian
geologi, juga bisa memperlajari aneka batuan yang ada di kaliadem.
(RRI
Yogyakarta, 2008)
Penulisan
berita di atas mengandung pola pengembangan ... .
a.
induktif d. generalisasi
b.
deduktif e. analogi
c.
khusus-umum
4.
Beberapa pohon di kebunku tidak
mau berbunga seperti tanaman lainnya. Padahal pohon tersebut selalu disiram dan
tak ketinggalan diberi pupuk. Apa yang menyebabkannya? Ternyata pohon tersebut
tidak mendapat cahaya matahari karena terhalang oleh pohon besar yang ada di
pinggirnya.
Pengambilan
kesimpulan pada paragraf di atas menggunakan penalaran... .
a.
induksi generalisasi d.
induksi sebab akibat
b.
induksi analogi e.
induksi sebab-akibat1-akibat2
c.
induksi akibat sebab
5. Rumah sakit
merupakan salah satu saran pelayanan kesehatan. Sesuai dengan fungsinya, yaitu
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, rumah sakit harus memenuhi
persyaratan sebagai rumah sakit yang baik dan sehat. Citra kesehatan pada
sebuah bangunan rumah sakit harus diutamakan.
Kalimat utama paragraf tersebut terletak di... .
a. awal paragraf d.
awal dan akhir pargraf
b. tengah paragraf e.
seluruh paragraf
c. akhir paragraf
Soal Uraian
1. Buatlah contoh paragraf yang menggunakan
kesimpulan secara deduktif maupun
induktif!
2.
Lengkapilah paragraf yang rumpang di bawah
ini!
……………………………………………………………………………………..Sepanjang tahun
2010 saja, tercatat sudah 76 anggota TNI tewas dalam berbagai kecelakaan.
Korban jiwa tak hanya jatuh dari pihak TNI, namun rakyat sipil pun kadang juga
turut menjadi korban. Kondisi seperti ini dikhawatirkan akan semakin
menjatuhkan moral prajurit TNI.
Pada era persaingan dunia kerja yang semakin
kompetitif seperti saat ini. Seseorang yang menguasai Bahasa Inggris otomatis
akan memiliki peluang yang lebih besar di dunia kerja. Sebaliknya, orang yang
tidak memiliki kemampuan Bahasa Inggris peluangnya akan semakin kecil untuk
memasuki dunia kerja khususnya untuk dapat diterima sebagai
karyawan.………………………………………………………
Setiap
malam berpuluh ribu tikus menyerbu desa-desa di Kecamatan Pracimantoro. Segala
macam tanaman, sampai pohon petai cina yang sudah tua, habis digerogoti tikus.
Binatang piaraan, seperti: ayam, kambing, dan sapi, tidak luput dari serangan
tikus yang ganas itu. Apalagi bahan makanan, tidak bisa lagi disembunyikan dari
tikus. Bahkan, penduduk beberapa desa terpaksa diungsikan karena ketakutan.
Sampai sekarang masih ada orang yang tidak mau pulang ke kampung halamannya.
Kalimat yang sesuai
untuk menutup paragraf induktif tersebut . . .
a. Itu baru di
Pracimantoro.
b. Di wilayah lain
demikian pula adanya.
c. Nah, sekarang saya
baru tahu kisahnya.
d. Bahkan, mereka takut
pulang ke kampung halamannya.
e. Memang mengerikan
sekali serangan tikus di Wonogiri pada saat itu.
Kunci
Jawaban:
Pilihan Ganda
1. A
2. C
3. B
4. C
5. A
Uraian
1. Tergantung
jawaban siswa
2. A.
Kecelakaan berbagai jenis peralatan utama sistem persenjataan milik tni masih
sering terjadi
B. Itulah kenapa penguasaan bahasa
inggris sangat diperlukan untuk menambah kompetensi di dunia kerja.
Format
Kriteria Penilaian
1. PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No.
|
Aspek
|
kriteria
|
Skor
|
1.
|
Konsep
|
*
Semua benar
*
Sebagian besar benar
*
Sebagian kecil benar
*
Semua salah
|
4
3
2
1
|
2. PERFORMANSI
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
2.
|
Pengetahuan
Sikap
|
*
Pengetahuan
*
Kadang-kadang Pengetahuan
*
Tidak Pengetahuan
*
sikap
*
kadang-kadang sikap
*
tidak sikap
|
4
2
1
4
2
1
|
Lembar
Penilaian
No.
|
Nama Siswa
|
performan
|
Produk
|
Jumlah Skor
|
Nilai
|
|
Pengetahuan
|
sikap
|
|||||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
|
|
|
|
|
|
|
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah
skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka
diadakan Remedial.
............,
......................20 ...
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru
Mata Pelajaran
.................................. ..................................
NIP : NIP
:
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA…
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII /
2
Alokasi Waktu : 4 x 45 ( 2 kali pertemuan)
K.
Standar
Kompetensi
Menulis
1.2 mengungkapkan pikiran,
pendapat, dan informasi dalam penulisan karangan berpola
B. Kompetensi Dasar
1.2.1
Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan deduktif
dan induktif
C. Indikator
1.
Menulis karangan yang berpola deduktif dan induktif berdasarkan kerangka
2.
Menyunting karangan yang berpola deduktif
dan induktif
D.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini
siswa diharapkan dapat:
1. menulis
karangan yang berpola deduktif dan induktif berdasarkan kerangka
2. menulis
paragraf dengan menggunakan kata penghubung antar kalimat
3. menyunting
karangan yang berpola deduktif dan
induktif
E. Karakter
siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline
), Rasa hormat dan perhatian
(
respect), Tekun ( diligence ) dan Tanggungjawab
( responsibility
)
F.
Materi
Pembelajaran
Menulis
Karangan dengan Pola Pengembangan Deduksi
Langkah-Langkah Menyusun Karangan
Deduksi
Sukakah Anda mengarang? Bagi
sebagian anak menganggap bahwa mengarang itu sulit. Namun, sebenarnya tidaklah
demikian asal rajin berlatih. Anda tentu telah mengenal berbagai macam bentuk
karangan. Bentuk karangan itu meliputi narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi. Setiap jenis karangan itu dapat dikembangkan dengan
pola pengembangan tertentu. Pada kesempatan ini Anda akan belajar menyusun
karangan dengan pola pengembangan deduksi. Pola pengembangan deduksi adalah
pola pengembangan paragraf yang meletakkan pikiran utama atau gagasan pokok pada
awal paragraf. Paragraf disusun mula-mula dengan mengemukakan pokok persoalan,
lalu disusul uraian-uraian yang terperinci. Gagasan utama pada awal paragraf
tersebut dapat terletak pada kalimat pertama atau kedua. Kalimat pertama atau
kedua itu dapat disebut sebagai kalimat utama. Sementara
itu, kalimat-kalimat lain
dipusatkan untuk memperjelas gagasan utama. Kalimat-kalimat lain ini dapat
disebut sebagai kalimat penjelas.
Perhatikan contoh paragraf
berpola deduksi berikut!
Air adalah sumber kehidupan bagi
makhluk di bumi. Tanpa
air
makhluk bumi tidak akan dapat
bertahan hidup. Sebaliknya, dengan air manusia, hewan, dan tumbuhan dapat
tumbuh dan berkembang dengan sehat. Melihat kenyataan itu, sudah sepantasnya
manusia menjaga air dari pencemaran lingkungan.
Kalimat pertama dalam paragraf
tersebut dapat disebut sebagai kalimat utama. Dalam kalimat utama inilah
terkandung gagasan utama atau pikiran utama paragraf tersebut. Lalu,
bagaimanakah menyusun karangan dengan pola pengembangan deduktif itu? Berikut
ini beberapa langkah yang dapat dilakukan sebelum menyusun karangan.
1. Menentukan Topik atau Tema
Topik atau tema menjiwai sebuah
karangan. Topik harus dijabarkan dengan sebaik-baiknya serta menjadi benang
merah karangan dari awal sampai akhir. Sebaiknya ruang lingkup topik
karangan tidak terlalu luas agar
karangan tidak menjadi dangkal dan melebar.
2. Menentukan Ide Pokok
Ide pokok karangan merupakan
pokok pikiran yang mendasari karangan. Ide pokok karangan merupakan kesimpulan
karangan.
3. Mengumpulkan Bahan
Data sangat diperlukan sebagai
bahan untuk mengembangkan gagasan-gagasan yang ada dalam sebuah karangan. Data
adalah keterangan yang menyangkut fakta tentang sesuatu. Untuk mengumpulkan
data, kita dapat melakukan upaya sebagai berikut.
a. Mengingat-ingat kembali
pengalaman yang telah dialami.
b. Mengadakan pengamatan dan
penelitian di lapangan.
c. Membaca buku, majalah, atau
artikel.
d. Mengutip pendapat orang lain.
e. Mencari informasi dari orang,
instansi, atau lembaga yang
berwenang.
4. Menyusun Kerangka
Kerangka karangan merupakan
rencana kerja yang memuat garisgaris besar atau susunan pokok pembicaraan
sebuah karangan yang akan ditulis. Dengan kerangka karangan ini, tidak akan
terjadi
pembicaraan yang tumpang tindih
pada bagian-bagian tertentu. Selain itu, penyimpangan-penyimpangan dari topik
pun dapat dihindarkan.
Tahap-tahap menyusun kerangka
karangan sebagai berikut.
a. Merumuskan ide pokok secara
jelas.
b. Mencatat semua ide yang timbul
dari pikiran.
c. Menyusun ide-ide dalam struktur
yang baik dan benar.
5. Mengembangkan Kerangka
Semua gagasan yang terorganisasi
dalam kerangka dan sudah dilengkapi dengan data yang menunjang karangan
dikembangkan menjadi kalimat-kalimat yang efektif.
G.
Strategi
Pembelajaran
3. Model
Pembelajaran
Direct Instruction (DI)
4. Metode
Pembelajaran
1. Tanya
Jawab
2. Ekspositori
3. Pemberian
tugas
H.
Langkah-langkah
Pembelajaran
Pertemuan
Pertama
1. Kegiatan Awal
3. Guru
melakukan appersepsi berkaitan dengan materi pembelajaran
4. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2
Kegiatan
Inti
1. guru
menjelaskan langkah-langkah dalam menulis karangan deduksi
2. guru
menjelaskan langkah-langkah dalam menulis karangan induktif
3. guru
menyajikan contoh karangan deduktif dan induktif
4. guru
meminta siswa menentukan topik dalam menulis karangan deduktif dan induktif
5. guru
meminta siswa menentukan ide pokok karangan
6. guru
meminta siswa mengumpulkan bahan
7. guru
meminta siswa menyusun kerangka karangan
8. guru
meminta siswa menulis karangan deduktif dan induktif sesuai dengan kerangka
karangan dan dengan kata penghubung antar kalimat yang sesuai
3. Kegiatan Penutup
4. Guru
meminta siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah disampaikan
5. Guru
mengadakan evaluasi secara tertulis untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi yang telah dipelajari
6. Guru
memberikan saran atau nasehat dan menutup pelajaran
Pertemuan
Kedua
1.
Kegiatan
Awal
1. Guru
melakukan appersepsi berkaitan dengan materi pembelajaran
2. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2.
Kegiatan
Inti
1. guru
menanyakan kembali pelajaran pertemuan sebelumnya
2. guru
menjelaskan bagaimana cara menyunting paragraf agar menjadi efektif dan sesuai
dengan EYD
3. guru
membagikan hasil kerja siswa dalam menulis karangan deduktif dan induktif
4. guru
meminta siswa untuk menyunting hasil karangan temannya
5. guru
meminta siswa untuk menyimpulkan karangan temannya ke dalam kalimat yang
efektif.
3.
Kegiatan
Penutup
1. Guru
bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pelajaran
2. Guru
mengadakan evaluasi secara tertulis untuk menguji kemampuan siswa dalam menulis
paragraf
3. Guru
memberikan saran atau nasehat dan menutup pelajaran
I.
Sumber
Pembelajaran
1. Buku
Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk Kelas XII SMA IPA-IPS Demas Marsudi dkk.
2. Buku
Terampil Berbahasa Indonesia 3 IPA-IPS Gunawan Budi Santoso dkk.
J.
Penilaian
a.
Teknik
Penilaian
1. Tes
tertulis
2. Tugas
Individu
b.
Bentuk
Instrument
Uraian
c.
Contoh
Instrumen
Soal Uraian
1.
Tentukan Pola Pengembangan Apa Yang Digunakan Dalam Paragraf Di
Bawah Ini.
a.
Ketika Perang Dunia II,
banyak kapal laut logistik Jepang ditenggelamkan oleh armada perang Amerika.
Keadaan itu membuat “negeri matahari terbit” ini melirik minyak jarak untuk
menggerakkan mesin-mesin perangnya. Tidak hanya truk dan tank, bahkan pesawat
terbang pun menggunakan bahan bakar minyak jarak.
b.
Indonesia merupakan Negara
yang kaya akan budaya . Contohnya di pulau Sumatra yang terdiri dari suku
batak, suku minang , suku aceh, suku melayu dan lain-lain yang masing-masing
memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Bukan hanya di pulau Sumatra saja,
bahkan di pulau Jawa, Kalimantan, dan juga pulau-pulau lainnya juga terdapat
macam-macam suku dengan kebudayaannya.
c.
Selain kaya akan budaya ,
Indonesia juga memiliki lahan pertanian yang subur yang banyak menghasikkan
rempah-rempah , bahan pangan , bahkan juga buah-buahan. Dari segi barang
tambang , Indonesia juga sangat potensial, terbukti Indonesia salah satu Negara
di Asia yang meng ekspor minyak bumi, batu bara, dan barang tambang lainnya.
Maka tidak salah kalau dikatakan Indonesia adalah Negara yang kaya.
d.
Tanaman perlu perawatan.
Merawat tanaman dapat dilakukan dengan cara memberi pupuk, menyiram setiap
hari, dan menyiangi rumput yang mengganggu pertumbuhannya. Apalagi perawatan
tanaman dilakukan dengan sungguh-sungguh. Tanaman akan tumbuh dengan baik dan
berkualitas tinggi sehingga dapat dinikmati dengan puas. Tanaman yang baik
tentunya akan membuat halaman rumah kita akan terasa lebih nyaman. Dan tanaman
yang bersih, dapat berpengaruh positif untuk kesehatan kita.
2.
Isilah kata hubung yang
sesuai dengan paragraf di bawah ini.
Dengan berkembangnya
teknologi komunikasi melalui televisi, waktu anak-anaak membaca buku sangat
berkurang. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa televisi menyala
rata-rata selama tujuh seperempat jam setiap hari. ………. seorang dokter
spesialis anak dan pakar peneliti dalam bidang perkembangan anak dari
Universitas Harvard, dr. Berry Brazelton, mengemukakan bahwa satu jam merupakan
batas menonnton maksimal bagi anak-anak usia lima sampai enam tahun. Lebih dari
satu jam, tayangan-tayangan televisi menjadi semacam racun yang mereduksi
kemampuan daya nalar dan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah. ……………, hal yang
sangat diperlukan dalam membaca buku, selain ketersediaan buku, ialah waktu.
Kunci
Jawaban
1. a. induktif
b. deduktif
c. induktif
d. deduktif
2. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi melalui televisi,
waktu anak-anaak membaca buku sangat berkurang. Penelitian di Amerika Serikat
menunjukkan bahwa televisi menyala rata-rata selama tujuh seperempat jam setiap
hari. Padahal seorang dokter spesialis anak dan pakar peneliti dalam bidang
perkembangan anak dari Universitas Harvard, dr. Berry Brazelton, mengemukakan bahwa
satu jam merupakan batas menonnton maksimal bagi anak-anak usia lima sampai
enam tahun. Lebih dari satu jam, tayangan-tayangan televisi menjadi semacam
racun yang mereduksi kemampuan daya nalar dan kemampuan berpikir kritis dan
ilmiah. Oleh karena itu, hal yang sangat diperlukan dalam membaca buku, selain
ketersediaan buku, ialah waktu.
Format
Kriteria Penilaian
& PRODUK ( HASIL DISKUSI
)
No.
|
Aspek
|
kriteria
|
Skor
|
1.
|
Konsep
|
*
Semua benar
*
Sebagian besar benar
*
Sebagian kecil benar
*
Semua salah
|
4
3
2
1
|
& PERFORMANSI
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
2.
|
Pengetahuan
Sikap
|
*
Pengetahuan
*
Kadang-kadang Pengetahuan
*
Tidak Pengetahuan
*
sikap
*
kadang-kadang sikap
*
tidak sikap
|
4
2
1
4
2
1
|
Lembar
Penilaian
No.
|
Nama Siswa
|
performan
|
Produk
|
Jumlah Skor
|
Nilai
|
|
Pengetahuan
|
sikap
|
|||||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
|
|
|
|
|
|
|
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal
) X 10.
@ Untuk
siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.
............,
......................20 ...
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru
Mata Pelajaran
.................................. ..................................
NIP
: NIP
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar