Kamis, 30 Mei 2013

CERITA PKL KE KOTA BARU BERSAMA TEMAN-TEMAN PBSI 2010


Tak terasa saya kuliah sudah semester 6. Saya saat ini sedang mengambil mata kuliah PPL 1. Oleh karena itu, kami mengadakan acara Praktik Kerja Lapangan (PKL). PKL ini dilaksanakan di  Kotabaru,  salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan. Pada hari jum'at 5 April 2013 pukul 06.00 pagi kami berkumpul di muka gedung Rektorat. Lalu kami berangkat sekitar jam 8 pagi.

acil Tika belum apa-apa sudah mau berfoto, baru di muka Rektorat




di bus unlam sebelum berangkat ke Kota Baru

di perjalanan aku sempat tertidur, karena bosan melihat pemandangan kota Banjarmasin yang penuh dengan kendaraan lalu lalang. Ketika perjalanan sudah di kabupaten Tanah Laut, aku terbangun lalu melihat-lihat pemandangan. Pegunungan yang penuh dengan pepohonan yang rindang, serta kebun milik masyarakat sekitar membuat mata segar. 

Tepat pada pukul 12.00 siang kami singgah di sebuah mesjid besar yang terletak di Sungai Danau untuk melaksanakan salat Jumat. Setelah salat jumat kami makan siang. Lalu melanjutkan perjalanan lagi selama 4 jam menuju penyeberangan. Sesampainya di Batu Licin, kami singgah di penyeberangan menuju pulau Laut di mana letak Kota Baru tersebut.  Terlihat dari kejauhan terapung beberapa pulau kecil di atas lautan. Sungguh indah sekali, awan-awan putih bergantungan seakan menempel di atas pulau tersebut.  Sebelum menyeberang  kami bertemu dengan ibunya Tika. Ternyata ibunya Tika cantik juga. Tika terlihat sangat bahagia bertemu dengan ibunya karena lama sekali tidak bertemu. 



di penyeberangan Feri Batu Licin.


pemandangan laut kota Baru dari kapal Feri

Akhirnya kami pun sampai di Baru dengan selamat pada pukul 7 malam. Setelah mandi dan salat kami pun berkumpul di hotel peserta di sebelah untuk mendiskusikan bahan ajar dan pementasan seni. Setelah jam 12 lewat kami pun pulang ke hotel. Aku, Tika, dan Rusma tinggal di hotel panitia karena keterbatasan kamar. Di dalam hotel kami ada sebuah TV yang tidak bisa dihidupkan karena rusak terdahulu, kipas angin yang besar, dan 2 buah ranjang yang empuk dan super empuk beralaskan seprei berwarna biru muda, warna kesukaanku.Awalnya kami tidak bisa tidur, tetapi akhirnya tidur juga karena memang sangat lelah sekali akibat perjalanan jauh selama 12 jam. 

Subuh pun tiba, kami pun bangun untuk siap-siap ke sekolah. Tak terasa hari mulai terang, dan cuacanya sangat cerah. Kami pun makan nasi kuning, perut pun kenyang. Kami santai sejenak melihat pemandangan di atas Balkon Hotel kami, dan berfoto-foto.Sejauh mata memandang, terlihat kapal lalu lalang di laut. 

Tak terasa setelah perjalanan 15 menit kami sampai di sekolah. Kami disambut mereka dengan baik. Kami berkumpul di ruang yang sederhana untuk mengadakan pembukaan acara PKL. Tepat pada pukul 10 pagi kami masuk kelas. 

Pada saat mengajar aku mendapatkan kelompok 2 yaitu kelas XI IPA 2, anggotanya ada Muliani Rahmah, Rusmaliana, Hermawati, A. Fazarudin Rizki, dan Muklis Dwi Putra. Kami berlima berkenalan siswa. Kami mengajar dengan cara permainan, yaitu lomba membuat cerpen. 

Siswa pun mengerjakan cerpen itu dengan berkelompok. Ada lima kelompok dengan Anggota 6 sampai 7 orang. Suasana  di kelas pun menjadi sunyi dan hening diiringi dengan suara rintikan air hujan. 

Walaupun sekolah ini di atas bukit, kami pun takjub melihat sekolah ini sangat bagus dan bersih. Siswanya juga pintar-pintar dan aktif. Ini terbukti di halaman sekolah terdapat tanaman yang bertuliskan nama ilmiahnya, di depan kelas masing-masing ada 2 bak sampah, satu yang untuk sampah organik, dan satunya lagi non organik, di depan kelas juga ada tempat mencuci tangan, kantinnya juga sangat bersih dan nyaman. Apalagi di dalam kelas terlihat sangat rapi dan bersih. Siswanya juga pandai sekali terbukti saat mereka mampu membuat cerpen dalam waktu 30 menit, dan bisa menceritakan kembali dengan baik serta dengan ekspresi.

Suasana hening pun berubah menjadi ramai, karena ada penampilan dari siswa-siswa yang menceritakan kembali cerpen mereka di depan kelas. Salah satu siswa yang bernama Amat pun menjadi tokoh favorit dalam cerpen mereka. Cerpen mereka kebanyakan cerita lucu, namun ada salah satu cerpen dari kelompok 1 yaitu kisah sedih yaitu tentang seorang kakek. 

Akhirnya hasil juara 1 dan 2 nilainya sama, dan kami putuskan juara 1 adalah kelompok 3 karena lebih dahulu selesai dan kelompok 5 sebagai juara 2 dan kelompok 4 sebagai juara 3. Semua siswa pun senang sekali. Hadiah pertama diserahkan oleh teman kami yang cantik bu Guru Rusma, hadiah kedua diserahkan oleh pak Guru Fazar, dan hadiah ketiga diserahkan oleh pak Guru Muklis. 

Alhamdulillah selesai juga acara mengajar kami, lalu kami tutup dengan pantun yang dibawakan Herma dengan logat Barabainya yang sangat kental. hehehe. 

Semua siswa bersalaman dengan kami, duh serasa jadi guru beneran. hmmm... Kami pun keluar kelas dan istirahat di kantin sekolah. Bayangkan pemirsa.. aku menghabiskan dua gelas es kopi dan cappucino.. hehe 

Setelah itu kami bersiap-siap untuk melaksanakan pentas seni. Baru pembukaan, dan 2 orang yang tampil membaca puisi. Hujan pun mengguyur Kota Baru. Akhirnya kami kebasahan. Kami pun melanjutkan acara di ruang Laboratorium, walaupun hujan dan mati lampu. Kami tetap semangat untuk melaksanakan dan menonton pensi ini. Ada penampilan musik panting dari peserta reguler B, dan drama dari reguler A, puisi dari Panitia yaitu Mina. Dan dari dosen pembimbing PKL bp Sabhan dengan Madihin dangdutnya. 

Setelah acara PKL selesai kami pun pulang ke hotel. Setelah salat asar kami pergi lagi ke untuk mengadakan bakti sosial ke Pesantren Darul Falah. Kami menuju ke sana melewati jalan yang terjal,  berkelok-kelok, dan sempit.

Sesampainya di sana hari sudah mulai senja, kami disambut dengan hormat di sana. Kami pun minum dan makan-makan di warung amal. Di sana ada menjual es dawet, es campur, sate, aneka gorengan, dan banyak lagi yang lainnya. Setelah makan dan minum kami pun berfoto-foto. Aku dan Tika lagi asyik berduaan melihat pemandangan sungai bawah jurang. Kami pun berfoto di dekat sana. Akhirnya teman-teman juga ikut berfoto. Tiba-tiba ada tika berteriak kepadaku.
"mul penampakan di belakang ikam"
"mana?" aku pura-pura lebai dan ikut juga berteriak ada penampakan sambil melihat fotoku itu.
"hahaha" kami berdua tertawa.

Saat kami bertiga ingin berfoto dengan Rusma, tiba-tiba si Muklis bertanya kepada aku.
"mul beneran kah ada penampakan?"
 aku terdiam dan menahan rasa ingin tertawa. Lalu aku dan Tika menjauh. Sepanjang acara aku dan Tika tertawa terus. Kata kami dia yang penampakannya malah dia yang menanyakannya. 
Karena Tika tidak bisa berhenti tertawa akhirnya aku melaporkannya dengan Mina, sebenarnya aku cuma bercanda. Ternyata si Mina beneran takut melihat Tika yang selalu tertawa. 

Setelah salat isya barulah acara pentas seni dimulai. Selain penampilan dari peserta PKL dan panitia, ada juga penampilan dari teman-teman mahasiswa bahasa Indonesia STIKIP Paris Barantai. Rasa dingin angin malam pegunungan pun menjadi tak terasa, semuanya ceria melihat pertunjukan Pensi. 

Acara pun berakhir dan kami pulang ke penginapan. Kami tak bisa menikmati malam minggu di Pasar Malam Siring di dekat penginapan bersama teman karena sudah kecapean. Dan besok kami harus bangun pagi untuk siap-siap ke Pantai Sarang Tiung dan pulang ke Banjarmasin. 


pemandangan di muka Hotel 

Pelabuhan Kota Baru


mentari pun bersinar menyambut kedatangan kami untuk mengajar di SMA 2 Kota Baru




Sebelum mengajar foto-foto dahulu di muka Balkon hotel, sambil melihat pemandangan laut  Kota Baru. 



  para calon guru pun berangkat ke sekolah.. senyuuumm nya laah tiew tiew tiew.. wkwkwkkwkwk


suasana di dalam kelas XI IPA 2

Kelompok 4 ayooo semangat 




bu Guru Herma









Para pemenang membuat cerpen dan bercerita di depan kelas




ibu Guru Rusma Salting saat membagikan hadiah kepada anak muridnya.




foto bersama dengan semua siswa kelas XI IPA 2  (LSOne)


pementasan seni oleh para peserta PKL, panitia, serta Siswa SMA 2 Kota Baru





di dalam bus menuju pesantren Darul Falah. Di sana kami mengadakan bakti sosial. 










di belakang Tika ada Warung Amal



Setelah kelelahan dari berbagai kegiatan, saatnya ke pantai Sarang Tiung. Pantai yang terkenal di pulau ini memiliki keindahan sangat luar biasa.  Sayang aku tidak bisa mandi, bukan karena aku tak bisa berenang, tapi karena malas ganti baju dan cuacanya dingin sekali.

Walaupun harinya hujan, tetapi tidak menyurutkan semangat kami untuk berfoto-foto dan menikmati pemandangan pantai ini. Perut lapar kami pun makan pentol ikan, nasi ayam goreng dan minum es kelapa. Waawww.. Maknyuuusss.. 

Saat mau ke kamar kecil, ada hal yang memalukan sekali. Aku dan Tika salah masuk ke WC laki-laki... hahahaha.. Aduuuuh jadi malu nih...

Lalu kami melanjutkan perjalanan pulang ke Banjarmasin. Setelah sampai di Batu Licin kami pun membeli oleh-oleh yaitu amplang khas kota Baru, krupuk ikan tenggiri, dan permen rumput laut. Lengkaplah sudah perjalanan kami. Dan waktu pun menunjukkan hampir jam 1 malam, kami pun sampai di Unlam Banjarmasin. Kami pun pulang ke rumah atau kost masing-masing. Alhamdulillah semua selamat sampai tujuan. hehehehe