Selasa, 24 November 2020

PERTEMUAN KE 18 "TEKS EKSPLANASI"

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Selamat pagi anak-anak!

Apakah hari ini masih semangat belajarnya?

Walaupun kita tak bertatap muka secara langsung, semoga kalian tetap semangat dalam belajarnya. 

Alhamdulillah, kita masih diberikan kesehatan sehingga kita dapat belajar kembali bersama walaupun hanya lewat daring (online)

Sebelum membaca materi, silakan klik link daftar hadir berikut 

DAFTAR HADIR BAHASA INDONESIA KELAS 8


TEKS EKSPLANASI 


SILAKAN KLIK LINK VIDEO BERIKUT INI

VIDEO MATERI TEKS EKSPLANASI

Setelah menonton video di atas, kemudian jawablah pertanyaan berikut.

1.     Apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi?

2.    Sebutkan ciri-ciri teks eksplanasi!

3.    Sebutkan struktur teks eksplanasi!

4.    Sebutkan langkah-langkah menulis teks eksposisi!


Demikian pembelajaran hari ini. Semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selasa, 17 November 2020

PERTEMUAN KE 17 "TEKS EKSPLANASI"

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi anak-anak!

Apakah hari ini masih semangat belajarnya?

Walaupun kita tak bertatap muka secara langsung, semoga kalian tetap semangat dalam belajarnya. 

Alhamdulillah, kita masih diberikan kesehatan sehingga kita dapat belajar kembali bersama walaupun hanya lewat daring (online)


Sebelum membaca materi, silakan klik link daftar hadir berikut 


TEKS EKSPLANASI 

 

Pernahkah kalian membaca teks atau berita tentang bencana alam seperti gempa bumi atau tsunami? Atau kalian pernah membaca teks tentang unjuk rasa di suatu daerah? Yap, teks yang memuat informasi tadi disebut dengan teks eksplanasi. Jadi, apa sebenarnya teks eksplanasi? Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena alam atau sosial. Pada teks eksplanasi juga sebuah peristiwa timbul karena ada peristiwa lain sebelumnya dan peristiwa tersebut mengakibatkan peristiwa yang lain sesudahnya.

  • Contoh Teks Eksplanasi

Tsunami

Tsunami adalah istilah yang berasal dari Jepang, terdiri atas dua kata tsu dan name yang berarti ‘pelabuhan’ dan ‘gelombang’. Para ilmuan mengartikannya sebagai gelombang pasang atau gelombang laut akibat gempa. Tsunami adalah gelombang laut besar yang datang dengan cepat dan tiba-tiba menerjang kawasan pantai. Gelombang tersebut terbentuk akibat dari aktivitas gempa atau gunung merapi yang meletus di bawah laut. Besarnya gelombang tsunami menyebabkan banjir dan kerusakan ketika menghantam daratan pantai.

Pembentukan tsunami terjadi saat dasar laut pemukaannya naik turun di sepanjang patahan selama gempa berlangsung. Patahan tersebut mengakibatkan terganggunya keseimbangan air laut. Patahan yang besar akan menghasilkan tenaga gelombang yang besar pula. Beberapa saat setelah terjadi gempa, air laut akan surut. Setelah surut, air laut kembali ke arah daratan dalam bentuk gelombang besar. Selain itu, pembentukan tsunami juga disebabkan oleh letusan gunung merapi di dasar lautan. Letusan tersebut menyebabkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di sekitarnya. Semakin besar tsunami, makin besar pula banjir atau kerusakan yang terjadi saat menghantam pantai.

Tsunami memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar terjadi saat tsunami tersebut menghantam permukiman penduduk sehingga menyeret apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini. Namun, kita tidak perlu terlalu khawatir karena tidak semua tsunami membentuk gelombang besar. Selain itu, tidak semua letusan gunung merapi atau gempa yang terjadi diikuti dengan tsunami.

  • Struktur Teks Eksplanasi

Dari contoh teks eksplanasi di atas, kita dapat melihat bahwa struktur teks ekplanasi adalah:

1. Pernyataan Umum

 Berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya. Dalam contoh teks di atas. Penjelasan umum yang dituliskan dalam teks ini berupa gambaran secara umum tentang tsunami, mengapa tsunami terjadi, dan bagaimana proses peristiwa tsunami tersebut bisa terjadi.

2. Deretan Penjelas

Berisi tentang penjelasan proses mengapa tsunami bisa terjadi atau tercipta dan bisa terdiri lebih dari satu paragraf. Deretan penjelas mendeskripsikan dan merincikan penyebab dan akibat dari tsunami.

3. Interpretasi (Opsional)

Teks penutup yang bersifat pilihan, dan bukan keharusan. Teks penutup yang dimaksud adalah, teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas. Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks tersebut.

KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI

1.      Pemakaian kalimat pasif

Contoh:

Tsunami diakibatkan gempa yang terjadi di dasar laut.

 

2.      Ada konjungsi kausal dan waktu.

1)      Konjungsi kausal: oleh karena itu, oleh sebab itu, karena

Contoh:

Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini.

2)      Konjungsi waktu: lalu, kemudian,

Contoh:          

Beberapa saat setelah terjadi gempa kemudian air laut akan surut.

3.      Terdapat istilah ilmiah

Contoh:  tsunami, vulkanisme, tektonisme, dll.

4.      Banyak memakai kata kerja material dan rasional (kata kerja aktif)

Contoh:

Kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini.

5.      Bersifat informatif

 

 

 

 Demikian pembelajaran hari ini. Semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Selasa, 10 November 2020

PERTEMUAN KE 16 "MENULIS PUISI"


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi anak-anak!

Apakah hari ini masih semangat belajarnya?

Walaupun kita tak bertatap muka secara langsung, semoga kalian tetap semangat dalam belajarnya. 

Alhamdulillah, kita masih diberikan kesehatan sehingga kita dapat belajar kembali bersama walaupun hanya lewat daring (online)


Sebelum membaca materi, silakan klik link daftar hadir berikut DAFTAR HADIR BAHASA INDONESIA KELAS 8

MENYAJIKAN PUISI SECARA TERTULIS

Langkah-langkah penulisan puisi
a. Menentukan tema puisi
b. Menuliskan yang terlintas dalam pikiran sejelas mungkin sesuai dengan tema yang dipilih.
c. Mengembangkan pilihan kata yang sudah kamu pilih ke dalam larik-larik beraturan.
d. Menyusun larik-larik puisi menjadi bait dengan memperhatikan rima atau persamaan bunyi.
e. Memberi judul puisi yang kamu buat.

Tugas: Buatlah sebuah puisi dengan ketentuan berikut
a.Tema bebas
b. Puisi harus karya kalian sendiri (bukan plagiat)
c. Minimal 15 baris
d. Jika sudah selesai kirim ke WA ibu 081348372183 

Demikian pembelajaran hari ini. Semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selasa, 27 Oktober 2020

PERTEMUAN KE 15 "UNSUR PEMBANGUN PUISI"


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi anak-anak!

Apakah hari ini masih semangat belajarnya?

Walaupun kita tak bertatap muka secara langsung, semoga kalian tetap semangat dalam belajarnya. 

Alhamdulillah, kita masih diberikan kesehatan sehingga kita dapat belajar kembali bersama walaupun hanya lewat daring (online)

 Sebelum kalian membaca materi yang ibu berikan, ISI DAFTAR HADIR BAHASA INDONESIA KELAS 8

Kalau sudah mengisi daftar hadir, baca dan pahami materi berikut. 

UNSUR PEMBANGUN PUISI

Unsur-unsur Pembangun Puisi

A. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat di dalam karya sastra (puisi). Unsur intrinsik terbagi menjadi dua yaitu, unsur batin dan unsur fisik.
1. Unsur Batin Puisi

a. Tema, adalah pokok pikiran dasar untuk mengembangkan dan membuat puisi.
Misalnya tema alam, persahabatan, cinta, kepahlawanan.

b. Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan.

c. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.

d. Amanat/tujuan/maksud, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar.

2. Unsur Fisik Puisi

a. Gaya Bahasa, dalam sebuah puisi akan banyak dijumpai rangkaian kata yang bersifat konotatif, berlebihan, ataupun terkesan merendahkan diri. Inilah yang disebut sebagai gaya bahasa dalam puisi. Biasanya tiap penulis cenderung memiliki gaya bahasanya sendiri, yang paling mudah dilihat melalui majas-majas, seperti personifikasi, metafora, eufemisme, bahkan tak jarang ada yang menggunakan majas ironi. Jadi, gaya bahasa merupakan cara pemakaian bahasa dalam karangan atau bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakan.

b. Rima (sajak), yaitu kesamaan nada atau bunyi. Rima bisa dijumpai tidak hanya di akhir tiap larik atau baris, namun dapat juga berada di antara tiap kata dalam baris.

c. Tipografi, yaitu bentuk penulisan puisi. Secara umum, sering ditemukan puisi dalam bentuk baris, namun ada juga puisi yang disusun dalam bentuk fragmen-fragmen bahkan dalam bentuk yang menyerupai apel, zigzag, ataupun model lainnya.

d. Imaji, penyair juga sering menciptakan pengimajian atau pencitraan dalam puisinya. Pengimajian dapat berupa kata atau rangkaian kata-kata yang dapat memperjelas apa yang ingin disampaikan oleh penyair karena menggugah rasa imajinasi pembaca melalui penginderaan.

e. Kata Konkret, ada keinginan penyair untuk menggambarkan sesuatu secara lebih konkret atau berwujud. Oleh karena itu, dipilih kata-kata yang membuat segala hal terkesan dapat disentuh. Bagi penyair, hal itu dirasakan lebih jelas.

f. Diksi (Pilihan Kata)

Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.



Selasa, 20 Oktober 2020

PERTEMUAN KE 14 "TEKS PUISI"

                                             Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi anak-anak!

Apakah hari ini masih semangat belajarnya?

Walaupun kita tak bertatap muka secara langsung, semoga kalian tetap semangat dalam belajarnya. 

Alhamdulillah, kita masih diberikan kesehatan sehingga kita dapat belajar kembali bersama walaupun hanya lewat daring (online)

 Sebelum kalian membaca materi yang ibu berikan, ISI DAFTAR HADIR BAHASA INDONESIA KELAS 8

Kalau sudah mengisi daftar hadir, baca dan pahami materi berikut. 

 

BAB IV

PUISI

1.      Pengertin Puisi

Puisi menjadi salah satu jenis karya sastra selain prosa dan drama. Puisi adalah karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan semua kekuatan bahasa yang berpusat pada struktur fisik dan batin.

2.      Ciri-Ciri Puisi

a.       Menggunakan bahasa yang padat

b.      Memperhatikan diksi

c.       Mempunyai daya imajinatif dan piguratif

d.      Mempunyai rima

e.       Mempunyai irama

f.       Memperhatikan bentuk (tipografi)

3.      Jenis-jenis Puisi

a.      Puisi naratif

Puisi naratif adalah puisi yang mengandung suatu cerita.

1)      Balada adalah puisi yang objektif, menggambarkan perilaku seseorang, baik lewat dialog maupun monolog sehingga mengandung suatu gambaran kisah tertentu.

Contoh: “Balada Orang-Orang Tercinta” W.S. Rendra

2)      Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah percintaan yang diselingi perkelahian dan pertualangan.

Contoh: “Priangan Si Jelita” karya Ramadhan K.H.

b.      Puisi lirik

Puisi lirik adalah puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap, suasana batin yang melingkupinya.

1)      Elegi adalah puisi ratapan yang mengungkapkan perasaan duka dan sedih. Contoh: “Elegi Jakarta” karya Asrul Sani

2)      Serenade adalah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Contoh: “Serenada Jambu” karya W.S. Rendra

3)      Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, suatu hal, atau suatu keadaan. Contoh: “Teratai” karya Sanusi Pane

 

c.       Puisi deksriptif

Puisi deskriptif menggambarkan penyair bertindak sebagai pemberian kesan terhadap keadaan atau peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya.

1)      Satire adalah puisi yang mengungkapkan  perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya.

2)      Puisi Kritik adalah puisi yang menyatakan ketidaksenangan penyair terhadap keadaan atau diri seorang dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidakberesan keadaan/orang tersebut.

3)      Puisi impresionistik adalah puisi yang mengungkapkan kesan (impresi) penyair terhadap suatu hal.

         Demikian, pembelajaran hari ini. Semoga bermanfaat dan berkah. Wassalamu'alaikum war. wab.  

 

Selasa, 13 Oktober 2020

PERTEMUAN KE 13 "ULANGAN TENGAH SEMESTER"

                                            Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi anak-anak!

Apakah hari ini masih semangat belajarnya?

Walaupun kita tak bertatap muka secara langsung, semoga kalian tetap semangat dalam belajarnya. 

Alhamdulillah, kita masih diberikan kesehatan sehingga kita dapat belajar kembali bersama walaupun hanya lewat daring (online)

 Sebelum kalian membaca materi yang ibu berikan, ISI DAFTAR HADIR BAHASA INDONESIAA KELAS 8

Kalau sudah mengisi daftar hadir, silakan jawab berikut. 





                     





 Kerjakan di buku latihan khusus Bahasa Indonesia, tulis biodata nama dan kelas. Kemudian hasil kerja kalian foto dan segera kirim via WA ke nomor 081348372183  

Demikian, pembelajaran hari ini. Semoga bermanfaat dan berkah. Wassalamu'alaikum war. wab. 

Selasa, 06 Oktober 2020

PERTEMUAN KE 12 "MENULIS TEKS EKSPOSISI"

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi anak-anak!

Apakah hari ini masih semangat belajarnya?

Walaupun kita tak bertatap muka secara langsung, semoga kalian tetap semangat dalam belajarnya. 

Alhamdulillah, kita masih diberikan kesehatan sehingga kita dapat belajar kembali bersama walaupun hanya lewat daring (online)

 Sebelum kalian membaca materi yang ibu berikan, ISI DAFTAR HADIR BAHASA INDONESIAA KELAS 8 

Kalau sudah mengisi daftar hadir, silakan baca teks berikut. 

 

MENULIS TEKS EKSPOSISI

1. Langkah-langkah menulis teks eksposisi:

1)      Menentukan masalah atau topik yang akan dibahas.

2)      Menentukan tujuan teks eksposisi

3)      Mendaftar gagasan-gagasan pokok yang berkaitan dengan masalah

4)      Menulis kerangka karangan sesuai dengan struktur teks eksposisi.

5)      Mengembangkan kerangka karangan yang telah ditulis menjadi teks eksposisi

 

2. Menyunting teks eksposisi

Penyuntingan merupakan langkah pascapenulisan sebuah teks. Langkah tersbut bertujuan untuk memperoleh tulisan yang baik.  Aspek yang perlu disunting dalam teks eksposisi berkaitan dengan isi, struktur, dan kaidah bahasanya.

a.       Aspek isi berkaitan dengan daya tarik isu, kelugasan argumen, dan kelengkapan fakta.

b.      Aspek struktur penyajian berkaitan dengan kelengkapan susunan antara bagian teks. Kamu perlu mencermati bagian-bagian teks seperti tesis, rangkaian argumen, dan penegasan ulang.

c.       Aspek kebahasaan berkaitan dengan ketepatan penggunaan kata sesuai dengan karakteristik teks eksposisi. Penyuntingan aspek kebahasaan difokuskan pada keefektifan kalimat-kalimatnya, penggunaan kata dan ejaan.

 

Senin, 28 September 2020

PERTEMUAN KE 11 "KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI"

                          Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi anak-anak!

Apakah hari ini masih semangat belajarnya?

Walaupun kita tak bertatap muka secara langsung, semoga kalian tetap semangat dalam belajarnya. 

Alhamdulillah, kita masih diberikan kesehatan sehingga kita dapat belajar kembali bersama walaupun hanya lewat daring (online)

 Sebelum kalian membaca materi yang ibu berikan, ISI DAFTAR HADIR BAHASA INDONESIA KELAS 8

KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI

Unsur Kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah ciri kebahasaan yang digunakan dalam pembuatan teks eksposisi. Adapun kaidah kebhasaan teks eksposisi adalah sebagai berikut.

1. PRONOMINA

Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona.

a.      Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para.

b.     Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina Penunjuk contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana, siapa.

2. KATA LEKSIKAL (NOMINA, VERBA, ADJEKTIVA, ADVERBIA)

Antara lain sebagai berikut:

a.      Nomina (kata benda)

Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan.

a.       Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau.

b.     Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.

b.      Verba (kata kerja)

Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya  berfungsi sebagai predikat. Verba dilihat dari bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu :

a)       Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya mandi, pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll.

b)       Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami perubahan bentuk dasar karena proses morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya melebur, mendarat, berlayar, berjuang, memukul-mukul, makan-makan, cuci muka, mempertanggungjawabkan, dll.

c. Adjektiva (kata sifat)

Merupakan kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, dan binatang. Contohnya cantik, gagah, indah, menawan, berlebihan, lunak, lebar, luas, negatif, positif, jernih, dingin, jelek, dan lain-lain.

d. Adverbia (kata keterangan)

Merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan lain-lain.

a.       Keterangan tempat, contoh: di pasar, di kelas

b.      Keterangan waktu, contoh: pagi hari,

c.       Keterangan suasana, contoh: sangat ramai

d.      Keterangan alat, contoh: biasanya diawali kata dengan, misalnya dengan pisau

e.       Keterangan cara, contoh: dengan cepat

Contohnya di-, dari-, ke-, sini, sana, mana, saat, ketika, mula-mula, dengan, memakai, berdiskusi, dan lain-lain.

Kata leksikal (nomina, verba, adjektiva, dan adverbia) yang terdapat dalam teks eksposisi di atas, misalnya:

1.     kata percaya (verba), mempercayai (verba), kepercayaan (nomina)

2.     kata yakin (adjektif), menyakini (verba), keyakinan (nomina)

3.     kata optimistis (adjektif)

4.     kata potensial (adjektif), berpotensi (verba)

e. Konjungsi

Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Suatu jenis konjungsi dapat digunakan dengan menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis dalam suatu kalimat yang saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi antarkalimat. Dapat pula mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu teks sehingga tercipta keharmonisan makna maupun struktur.

Adapun berikut adalah beberapa jenis konjungsi dan contohnya yang biasa kita temukan didalam sebuah teks eksposisi.

1.      Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu.

2.      Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan.

3.      Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal.

4.      Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk.

5.      Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila.

6.      Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni.

7.      Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya.

8.      Konjungsi pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun, melainkan, sedangkan.

9.      Konjungsi pilihan : atau.

10.  Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun.

11.  Konjungsi penjelasan : bahwa.

12.  Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa.

13.  Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.

  Soal: 

1. Apa yang dimaksud dengan pronomina?

2. Sebutkan jenis pronomina! Berikan contohnya!

3.  Sebutkan jenis nomina! Berikan contohnya!

4. Sebutkan jenis adverbia! Berikan contohnya!

5. Sebutkan jenis konjungsi!


Kerjakan di buku latihan khusus Bahasa Indonesia, tulis biodata nama dan kelas. Kemudian hasil kerja kalian foto dan segera kirim via WA ke nomor 081348372183  

Demikian, pembelajaran hari ini. Semoga bermanfaat dan berkah. Wassalamu'alaikum war. wab.