Minggu, 09 Desember 2012

Puisi untuk Abah yang Paling ku Sayang


“Ayah”
Karya Muliani Rahmah

Di saat fajar belum tiba
Kau buka mata
Dan kau bangun dari pembaringan
Di saat sepi...
Kau hamparkan sajadah
Terucap doa berjuta harap
Terdengar sayup-sayup dari bibirmu
Doamu adalah kunciku
Dalam meraih bintang yang paling terang

 Ayah...
Sekilas wajahmu terlihat biasa
Namun hatimu ayah
Juga luar biasa
Seperti kasih sayang ibu
Tiada batasnya
Memeras keringat siang dan malam
Tapi masih sempat memupuk iman
Di hati anaknya...

Puisi ini untuk Ibuku


“Ibundaku Sayang”

Karya Muliani Rahmah

Rinduku telah kutitipkan pada doa
yang kupanjatkan di setiap sujudku

Ibu..

Apakah di sana
Baik-baik saja
Nyenyak kah tidurmu di sela lelah tubuhmu
Bekerja  siang malam untuk anakmu

Ibu..

Di setiap tetes air keringatmu
Bekerja
Menjaga
Melindungi
Demi membesarkanku
Tiada keluh
Tiada pamrih
Dan kau hanya ingin
Anakmu menjadi orang berguna
Kasih agungmu kau sentuhkan dengan lembut di hati dan ragaku

Sabtu, 01 Desember 2012

puisi


BERTAHAN

karya: Muliani Rahmah

Biarkan cinta kan luntur seiring terkikis air hujan
Aku jatuh
Dan aku jatuh
Biarlah rasa ini mencekik
aku bertahan
dan hati ini sanggup menahan pilus
Yang kau tancap
Begitu perih
Dan aku tiba teringat
Saat aku masih punya harapan
Tuk berdiri
Walau tanpa dendam

Aku tetap cemburu
Kian gelap ia menipu
Awan..
Kembalikan cahaya bintangku