Minggu, 11 Desember 2011

Morfologi Bahasa Indonesia


REDUPLIKASI

A.Pengertian Reduplikasi

Proses pengulangan atau redupliksi adalah pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fenom maupun tidak. (Ramlan, 1985:57). Jadi, kata ulang ialah kata hasil pengulangan bentuk dasar baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. (Soepeno, 1982:20).

B.Ciri-Ciri Kata Ulang

1.Menimbulkan makna gramatis;
2.Terdiri lebih dari satu morfem;
3.Selalu memiliki bentuk dssar;
6.Pengulangan pada umumnya tidak mengubah golongan kata atau kelas kata; dan
5.Arti bentuk dasar kata ulang selalu berhubungan dengan kata arti ulangnya.

C.Jenis Kata Ulang

1.Dwilingga/sempurna/sejati/murni/utuh yaitu kata ulang yang dibentuk dari pengulangan bentuk dasar secara utuh. Dan yang diulang dapat berupa kata dasar maupun kata berimbuhan. Kata ulang utuh terbagi dua :

a.Kata yang diulang berupa kata dasar
-jalan menjadi jalan-jalan

b.Kata yang diulang berupa kata berimbuhan
-perumahan menjadi perumahan-perumahan

2.Dwilingga  salin suara yaitu kata yang dibentuk dari pengulangan bentuk dasar yang disertai perubahan salah satu fonemnya (baik berupa fonem vokal maupun fonem konsonan).

a.Perubahan fonem vokal ada dua macam, yaitu:

1.Bentuk dasarnya terletak pada posisi pertama dan unsure ulangnya terletak pada possisi kedua (progresif).

Contoh: gerak menjadi gerak-gerik

2.Bentuk dasar terletak pada posisi kedua dan unsure ulangnya terletak pada posisi pertama (regresif).

Contoh: balik menjadi bolak-balik

 a.Perubahan fonem konsonan

Pada kata ulang ini, bentuk dasarnya selalu di posisi pertama (progresif).
Contoh: lauk menjadi lauk-pauk

b.Dwipurwa yaitu kata ulang yang dibentuk dari pengulangan suku pertama dari bentuk dasar. Contoh: tamu menjadi tetamu

c.Kata ulang berimbuhan yaitu kata ulang yang dibentuk dari pengulangan kata yang disertai penambahan imbuhan (afiks). Contoh: merah menjadi kemerah-merahan

d.Kata ulang sebagian yaitu kata ulang yang dibentuk dari pengulangan sebagian dari bentuk dasar. Contoh: berdesakan menjadi berdesak-desakan

e.Kata ulang semu yaitu kata ulang yang menurut bentuknya tergolong kata ulang, tetapi sebenarnya bukan kata ulang sebab tidak ada unsur yang diulang. Contoh: kupu-kupu, kura-kura

D.Makna Kata Ulang

1.Banyak/intensitas kuantitatif
Contoh: anak-anak bermain di halaman.

2.Kumpulan (kolektif) dapat diperinci atas dua macam, yaitu :
a.Kumpulan yang sejenis. Contoh: dedaunan, pepohonan.
b.Kumpulan yang terdiri atas berbagai jenis. Contoh: sayur-mayur, bunga-bungaan.

3.Mengeraskan/menyangatkan
Contoh: mahal-mahal harga barang di took itu.

4.Sungguh-sungguh/intensitas kualitatif
Contoh: belajarlah rajin-rajin agar lulus ujian.

5.Se kata sifat mungkin
Contoh: kerjakan tugas ini secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya.

6.Meskipun (konsesif)
Contoh: lambat-lambat asal selamat.

7.Menyerupai (tiruan) / mirip
Contoh: dia bermain kuda-kudaan.
                                                                    
8.Agak
Contoh: warna bajunya kebiru-biruan.

                   9.Berulang-ulang/intensitas frekuentatif
Contoh: karena marah, dia memukul-mukul meja.

                 10.Saling/berbalasan
Contoh: kedua anak itu selalu tolong-menolong.

11.Menyatakan segala hal yang berkaitan dengan bentuk dasar
Contoh: para mahasiswi belajar tentang jahit-menjahit dan masak-memasak.

12.Menyatakan makna penegasan
Contoh: kamu-kamu juga yang mendapat hadiah.

13.Menyatakan perbuatan yang seenaknya
                  Contoh: Arman membaca-baca majalah di teras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar