REDUPLIKASI
A.Pengertian
Reduplikasi
Proses
pengulangan atau redupliksi adalah pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya
maupun sebagiannya, baik dengan variasi fenom maupun tidak. (Ramlan, 1985:57).
Jadi, kata ulang ialah kata hasil pengulangan bentuk dasar baik seluruhnya
maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. (Soepeno, 1982:20).
B.Ciri-Ciri Kata
Ulang
1.Menimbulkan makna gramatis;
2.Terdiri
lebih dari satu morfem;
3.Selalu
memiliki bentuk dssar;
6.Pengulangan pada umumnya tidak mengubah golongan
kata atau kelas kata; dan
5.Arti bentuk dasar kata ulang selalu berhubungan
dengan kata arti ulangnya.
C.Jenis Kata
Ulang
1.Dwilingga/sempurna/sejati/murni/utuh yaitu kata
ulang yang dibentuk dari pengulangan bentuk dasar secara utuh. Dan yang diulang
dapat berupa kata dasar maupun kata berimbuhan. Kata ulang utuh terbagi dua :
a.Kata yang diulang berupa kata dasar
-jalan
menjadi jalan-jalan
b.Kata yang diulang berupa kata berimbuhan
-perumahan
menjadi perumahan-perumahan
2.Dwilingga
salin suara yaitu kata yang dibentuk dari pengulangan bentuk dasar yang
disertai perubahan salah satu fonemnya (baik berupa fonem vokal maupun fonem
konsonan).
a.Perubahan fonem vokal ada dua macam, yaitu:
1.Bentuk
dasarnya terletak pada posisi pertama dan unsure ulangnya terletak pada possisi
kedua (progresif).
Contoh: gerak menjadi gerak-gerik
2.Bentuk
dasar terletak pada posisi kedua dan unsure ulangnya terletak pada posisi
pertama (regresif).
Contoh: balik menjadi bolak-balik
a.Perubahan
fonem konsonan
Pada kata ulang
ini, bentuk dasarnya selalu di posisi pertama (progresif).
Contoh: lauk menjadi lauk-pauk
b.Dwipurwa
yaitu kata ulang yang dibentuk dari pengulangan suku pertama dari bentuk dasar.
Contoh: tamu menjadi tetamu
c.Kata ulang
berimbuhan yaitu kata ulang yang dibentuk dari pengulangan kata yang disertai
penambahan imbuhan (afiks). Contoh: merah menjadi kemerah-merahan
d.Kata ulang
sebagian yaitu kata ulang yang dibentuk dari pengulangan sebagian dari bentuk
dasar. Contoh: berdesakan menjadi berdesak-desakan
e.Kata ulang
semu yaitu kata ulang yang menurut bentuknya tergolong kata ulang, tetapi
sebenarnya bukan kata ulang sebab tidak ada unsur yang diulang. Contoh: kupu-kupu, kura-kura
D.Makna Kata Ulang
1.Banyak/intensitas
kuantitatif
Contoh: anak-anak bermain di halaman.
2.Kumpulan
(kolektif) dapat diperinci atas dua macam, yaitu :
a.Kumpulan
yang sejenis. Contoh: dedaunan, pepohonan.
b.Kumpulan
yang terdiri atas berbagai jenis. Contoh: sayur-mayur,
bunga-bungaan.
3.Mengeraskan/menyangatkan
Contoh: mahal-mahal harga barang di took itu.
4.Sungguh-sungguh/intensitas
kualitatif
Contoh:
belajarlah rajin-rajin agar lulus
ujian.
5.Se kata
sifat mungkin
Contoh:
kerjakan tugas ini secepat-cepatnya
dan sebaik-baiknya.
6.Meskipun
(konsesif)
Contoh: lambat-lambat asal selamat.
7.Menyerupai
(tiruan) / mirip
Contoh: dia bermain kuda-kudaan.
8.Agak
Contoh: warna bajunya kebiru-biruan.
9.Berulang-ulang/intensitas frekuentatif
Contoh: karena marah, dia memukul-mukul meja.
10.Saling/berbalasan
Contoh: kedua anak itu selalu tolong-menolong.
11.Menyatakan segala hal yang berkaitan dengan bentuk
dasar
Contoh: para mahasiswi belajar tentang jahit-menjahit dan masak-memasak.
12.Menyatakan makna penegasan
Contoh: kamu-kamu
juga yang mendapat hadiah.
13.Menyatakan perbuatan yang seenaknya
Contoh: Arman membaca-baca
majalah di teras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar