Kamis, 06 Juni 2013

MATA PENCAHARIAN DI NAGARA




Di setiap daerah pasti mempunyai ciri khas tersendiri, termasuk dalam hal mata pencaharian masyarakatnya. Nagara adalah sebuah daerah di kabupaten Hulu Sungai Selatan. Daerah ini terdiri dari tiga kecamatan, yaitu kecamatan Daha Selatan, kecamatan Daha Utara dan kecamatan Daha Barat. Terletak di kabupaten Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan. Geografis Daerah ini  merupakan dataran rendah yang terhampar pada saat musim kemarau, dan bagaikan Danau Raksasa apabila musim Hujan tiba, karena digenangi air setinggi satu meter lebih. Luas wilayahnya adalah  1260 Km2 atau kurang lebih 126.000 Hektar. Dari kota Banjarmasin dapat ditempuh dalam waktu sekitar 4 jam. Daerah ini juga  dilintasi sungai bercabang tiga yang bertemu dua muara dan satu ujung sungainya terletak dipusatnya kota Nagara. 

Karena daerahnya yang kebanyakan rawa-rawa dan sungai. Maka daerah ini pastinya memanfaatkan potensi rawa dan sungai tersebut sebagai tempat untuk mencari nafkah untuk keluarganya. Jangan heran apabila masyarakatnya kebanyakan nelayan yaitu mencari ikan dan bertambak ikan. Nah, di sini saya akan memaparkan sedikit tentang mata pencaharian di Nagara.

 1. Nelayan dan Bertambak Ikan


Tambak Ikan


Di daerah Negara kebanyakan masyarakatnya adalah nelayan. Biasanya ikan tawar yang dicari itu bermacam-macam mulai dari ikan sepat, sepat siam, haruan (gabus), papayu, tauman, udang galah, patin, baung, kalabam, lampam, dan sebagainya. Karena ikan melimpah di daerah ini ketika musim banyu dalam, ikan ini biasanya diawetkan dengan dijemur menjadi ikan kering atau diasinkan menjadi Iwak Wadi. Iwak wadi inilah sisa air garamnya diolah menjadi uyah wadi yang menjadi teman makan rujak atau pancuk.  Sedangkan ikan kering ini biasanya digoreng, dan menggunakan cacapan gulimbing tunjuk sebagai pelengkapnya dan gangan waluh Nagara sebagai kuahnya.  Sungguh nikmat sekali bukan??? hehehe...

Kalau mau ikan kering sebagai oleh-oleh datanglah ke desa Muning. Di sana terdapat  central ikan kering, mulai sepat, haruan, sepat siam, papuyu, atau tauman dan sebagainya. Ikan sepat kering ini rasanya yang tidak terlalu asin namun gurih dan sangat renyah. Kalau ikan kering haruan atau tauman biasanya disebut garih. Garih ini biasanya dimasak dengan santan atau biasa disebut garih batanak. Kalau mau lebis simple lagi di masak asam manis. Dijamin rasanya enak dan gurih. 

Tambak ikan di sungai nagara biasanya ikan yang dipelihara adalah ikan patin dan ikan nila. Masyarakat nagara biasanya memanfaatkan sungai yang ada di belakang rumahnya. Biasanya masyarakat yang membuka usaha tambak ikan ini adalah yang rumah tinggalnya berada di tebing sungai. Agar mempermudah memelihara dan mengawasi ikan peliharaannya. Masalah pakan ikan biasanya menggunakan ikan-ikan kecil dan keong-keong liar karena mudah dicari. Namun, lama-kelamaaan akibatnya keong-keong tersebut kini hampir punah. Bahkan keong hitam pun sudah tak ada lagi terlihat. 



 2. Pandai Besi

Sekarang kita berpindah ke desa Tumbukan Banyu, Sungai Pinang dan Habirau. Daerah ini terkenal dengan Pandai besinya. Kerajinan yang mereka buat adalah parang atau pisau, mandau (pedang khas Kalimantan), pahat untuk menurih (pahat untuk menyadap pohon karet), dll. Hasil kerajinan ini dikirim ke berbagai daerah di kalimantan, bahkan sampai ke luar negeri lhooo... hehe.. Hal ini karena para pengrajin ini mengutama kualitas. 

Pandai Besi yang sedang membuat Pahat



3. Kerajinan Gerabah

Ayooo kita jalan-jalan sebentar ke Desa Bayanan. Desa ini dijuluki kampung Padapuran. Why? karena desa ini warganya rata-rata adalah pengrajin gerabah. Hasil produksi andalannya adalah dapur alat masak dari gerabah dengan menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya. Selain itu, hasil kerajinan gerabahnya bukan hanya dapur saja sobat, tetapi  ada aneka kerajinan lain seperti celengan, guci, dan miniatur.  Celengan biasanya berbentuk buah-buahan dan boneka. Kalau celengan boneka biasanya berbentuk tokoh animasi di film kartu misalnya Hello Kitty, SpongeBob dan Patrick. Lucu-lucu bukan? Ini juga menjadi oleh-oleh cindera mata bagi sobat-sobat yang berkunjung ke Nagara. 

Selain celengan dan miniatur ada juga yang disebut panai. Panai biasanya digunakan untuk membuat kue. Kue yang dibuat biasanya roti Kentang (lapis legit kentang khas Banjar), roti manis,  paranggi (mirip cupcake tapi pakai gula merah dan santan), Bingka, dll. Panai tersebut digunakan sebagi tutup untuk memanggang kue. Panai tersebut dipanaskan terlebih dahulu di atas dapur yang menyala. Lalu tutupkan di atas kuenya. Jika menggunakan panai ini, maka aroma khas kue itu lebih terasa beda dengan kue lain, yaitu lebih harum. 

Hasil kerajinan gerabah ini terkenal di mana-mana. Dari zaman dahulu nenek moyang kita dan sampai sekarang kerajinan ini dikirim ke  daerah lain, khususnya di Wilayah Kalimantan. Karena kualitas dapur Nagara yang kuat dan bertahan lama inilah menjadikan produk ini menjadi terkenal. Kerajinan dapur dahulu sempat tidak ada peminatnya karena banyak yang menggunakan kompor. Namun, ketika harga bahan bakar mahal. Banyak masyarakat yang berpindah lagi menggunakan dapur. Selain hemat, menggunakan dapur ini masakan menjadi lebih nikmat dan aromanya lebih terasa. 


 Dapur, dan panai


Pengrajin sedang membuat celengan


celengan buah-buahan dan patung hewan

miniatur rumah Banjar dari Gerabah
4. Pengrajin Perhiasan



Ayyoo mari singgah sebentar di kampung tempat tinggalku Habirau Tengah dan Parigi. Di dua desa ini terkenal dengan hasil kerajinan perhiasannya, maka disebut dengan kampung pa'amasan. Kerajinan perhiasan ini biasanya menggunakan emas, perak, dan tembaga. Ayah saya yang juga pengrajin emas. Beliau biasanya mendapat orderan dari pedangang emas yaitu berupa gelang, kalung, cincin, dan anting. Hasil karya ayah saya selain dijual di pasar Nagara , tetapi juga dibawa ke daerah lain misalnya Kandangan, Barabai, Banjarmasin, dan daerah lain di Kalimantan Tengah. Dalam bekerja sebagai pengrajin emas yang diperlukan adalah keuletan dan kejujuran, agar pelanggan tetap setia mengorder. Dua hal tersebut adalah hal yang bisa mengatasi masalah persaingan usaha  yang sangat ketat di Nagara ini. Kualitas juga nomor satu. Menjadi pengrajin emas tidaklah mudah, banyak modal yang diperlukan yaitu berupa mesin, pon
(alat pencetak) , tukul (palu), berbagai macam cetakan, bubutan, kikir dll. 
  

4. Jasa Kelotok

 Anak-anak yang sekolah naik kelotok

Perkembangan zaman yang semakin maju, kelotok juga menjadi alat transportasi yang penting bagi masyarakat Nagara. Walaupun berkurang peminatnya karena banyak yang menggunakan kendaraan sepeda motor. Pengguna jasa kelotok ini biasanya adalah anak-anak yang sekolah. Harganya yang murah membuat anak-anak ini bisa berangkat sekolah menggunakan kelotok. Selain itu, kelotok juga digunakan sebagai sarana penghubung antara kampung yang berseberangan, antara warga Daha Barat dengan warga Daha Selatan dan Daha Utara. Kelotok ini juga berfungsi untuk mengantarkan para pegawai dan barang-barang ke pelosok-pelosok yang ada di daerah Nagara. Selain itu, kelotok ini juga berfungsi sebagai alat transportasi wisata bagi yang berkunjung ke daerah ini untuk sekedar memancing ikan, dan melihat pemandangan hamparan laut rawa-rawa Nagara yang dari kejauhan terlihat pegunungan yang indah. Oleh karena itu masih ada yang bekerja sebagai pengemudi kelotok di Sungai Negara ini. 

Sudah dulu ya, sobat-sobat semua.. Semoga ini bisa bermanfaat bagi kita semua.. See you all next time dengan info menarik lainnya.. bye.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar