Minggu, 16 Maret 2014

FAKTA DAN OPINI

Fakta dan Opini

Fakta adalah suatu kenyataan , sesuatu yang benar-benar ada , terjadi , dan dapat dibuktikan kebenarannya. Sedangkan Opini adalah pendapat , pikiran , saran , maupun perkiraan seseorang mengenai sesuatu hal.

Contoh Kalimat Fakta dan Opini
1. Belajar di perpustakaan sangat nyaman.
Ini adalah contoh opini karena tidak semua orang merasa nyaman saat belajar di perpustakaan .

Ini adalah fakta , karena memang kenyataannya begitu .

2. Lelaki menyukai wanita berambut panjang.
Ini adalah opini karena tidak semua lelaki suka pada wanita berambut panjang.

3. Presiden kedua Indonesia Pak Soeharto.
Ini adalah Fakta karena tidak akan ada orang yang menyangkal tentang hal ini.

4. Angka Invasi Indonesia pada tahun 2014 akan mencapai 7%.
Sudah jelas ini adalah opini karena memakai kata akan , berarti hal itu belum terjadi dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya , berbeda jika kalimatnya seperti ini : Angka Invasi Indonesia pada 2005 mencapai 5% , maka jika kalimatnya seperti itu maka di sebut fakta karena hal itu sudah terjadi dan bisa dibuktikan kebenarannya.

5. Pada tahun 2006 terjadi gempa bumi cukup besar di wilayah DIY.
Ini fakta karena hal ini benar-benar terjadi .

6. Setiap siswa hendaknya belajar dengan tekun .
Jelas ini termasuk dalam opini karena ini adalah anjuran atau pendapat.


Temukanlah fakta dan opini dalam artikel berikut!



Riau tanggapi pernyataan SBY soal kabut asap
Badan Penanggulangan Bencana Daerah, BPBD, Kota Dumai, Riau, mengatakan kesulitan untuk menangani kebakaran dan dampak kabut asap dalam waktu dua hari di wilayahnya, seperti yang dituntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya rasa, satu atau dua hari agak sulit (dilaksanakan), karena luasan yang terbakar di Dumai itu sangat luas. Jadi agak susah untuk memadamkan dalam satu atau dua hari," kata Kepala BPBD Kota Dumai, Noviar Indraputra Nasution, kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Jumat (14/03) siang.
Noviar menyatakan hal itu setelah ditanya apa komentarnya atas pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui akun Twitternya, Kamis (13/03) malam, yang menyatakan akan mengambil alih penanganan persoalan kabut asap di Riau.
"Kalau dalam waktu 1-2 hari ini Pemda Riau dan para menteri tidak bisa mengatasi, kepemimpinan dan pengendalian akan saya ambil alih," demikian pernyataan SBY dalam tweeternya.
Kota Dumai merupakan salah-satu wilayah di Riau yang disebut memililki titik api akibat pembakaran hutan atau lahan. Kota ini juga terdampak berupa kabut asap sehingga sebagian warganya terganggu kesehatannya.
"Saya rasa, satu atau dua hari agak sulit (dilaksanakan), karena luasan yang terbakar di Dumai itu sangat luas. Jadi agak susah untuk memadamkan dalam satu atau dua hari."
Noviar Indraputra Nasution
Lebih lanjut Noviar mengatakan, pihaknya tetap berupaya semaksimal mungkin dengan mengandalkan "kekuatan yang ada untuk melakukan pemadaman."
Menurutnya, kendala terbesar yang dialami pihaknya adalah menjangkau titik api karena jangkauan wilayahnya yang melebar dan meluas.
"Armada kita tidak bisa ke sana, karena akses tidak ada," ungkapnya.
Persoalan lainnya, menurutnya, adalah minimnya air untuk memadamkan kebakaran. "Karena, kalau seandainya lokasi kebakarannya dekat, sumber airnya tidak ada, itu tidak mungkin kita laksanakan," kata Noviar.
Sulit dipadamkan
Dia juga mengatakan, kebakaran di hutan gambut di Dumai sulit dipadamkan karena "kalau di atas tidak ada api, tapi di dalamnya tetap merambat apinya."
Kabut asap di wilayah Riau sudah masuk kategori berbahaya bagi warga Pekanbaru.
"Mudah-mudahan jika Allah punya kuasa, mudah-mudahan turun hujan. Makanya kita sholat Istighosah agar hujan turun di Dumai," kata Noviar.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Kamis (13/03) mengatakan, kondisi kualitas udara di wilayah Pekanbaru dan sekitarnya "sudah pada level berbahaya."
Mereka juga menyatakan, bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Riau sangat berdampak terhadap kesehatan penduduk Riau dan hal ini dapat dilihat dari kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), iritasi kulit, asma, iritasi mata dan Penumonia.
Seorang dokter ahli paru-paru mengatakan, dia telah merekomendasikan agar warga yang berisiko yaitu anak-anak, manula, bayi dan ibu hamil untuk dievakuasi ke wilayah yang tidak terdampak.


Abu vulkanik berpengaruh positif bagi pertanian
Bantul (ANTARA News) - Hujan abu vulkanik pascaerupsi Gunung Kelud, Jawa Timur yang sampai di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berpengaruh positif bagi sektor pertanian.
"Abu vulkanik yang jatuh ke Bantul berdampak positif bagi pertanian, karena partikel abu yang membawa belerang itu akan menambah kesuburan lahan," kata Koordinator Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Widodo,  akhir pekan ini.
Dia mengatakan dampak positif bagi sektor pertanian itu akan dirasakan petani setelah jangka panjang, karena proses pelapukan tanah membutuhkan waktu selama bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun.
"Kondisi geografis di Daerah Istimewa Yogyakarta yang diapit gunung-gunung ini yang menjadikan potensi terdampak bencana, namun di balik itu ada pengaruh positif khususnya di sektor pertanian yang semakin subur," katanya.
Dia juga mengatakan dampak positif jangka pendek dari hujan abu vulkanik pada sekitar Februari adalah tanaman yang sudah tumbuh dewasa saat tertutup abu terhindar dari segala macam hewan pemangsa tumbuhan.
"Tanaman yang tertutup abu baik itu hewan pengerat seperti tikus dan penggorok tidak mau makan tumbuhan karena partikel vulkanik itu, jadi memang sementara menguntungkan," katanya.
Ia mengatakan, meskipun terdapat dampak positif, namun abu vulkanik juga bisa mengganggu pada masa penyerbukan sehingga mengakibatkan rontok.
Abu vulkanik yang ada di tanaman cabai bisa memperparah kerusakan tanaman hortikultura itu jika sudah kena hama.
"Tanaman cabai di lahan pasir dilaporkan pada layu dan membusuk, namun faktornya bukan karena abu, namun hama, karena lahan cabai ini merupakan tanaman "off-season" (di luar musim), sehingga rentan terhadap serangan penyakit," katanya.


Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar