Selasa, 18 Februari 2014

BIOGRAFI DAN AUTOBIOGRAFI (kelas XI IPA )


1.      Standar Kompetensi:
Membaca
Memahami buku biografi, novel, dan hikayat
            2.   Kompetensi Dasar:
           Mengungkapkan hal-hal  yang menarik dan  dapat diteladani dari tokoh 

MATERI

Biografi merupakan tulisan yang berisi riwayat hidup yang ditulis oleh orang lain. Secara umum biografi, berisi narasi perjalanan hidup seorang tokoh, deskripsi kegiatan atau peristiwa yang dialaminya, ekspresi termasuk gagasan, perasaan, dan pandangan hidup. Biografi juga sangat penting untuk dibaca karena di dalamnya terkandung nilai pendidikan atau moral bagi pembacanya. Contohnya: Biografi pahlawan, artis, sastrawan dll.
Autobiografi merupakan tulisan yang berisi riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh dirinya sendiri. Dalam hal ini, autobiografi merupakan catatan tentang diri sendiri.
Kita kan sudah tahu pengertian dari Biografi dan Autobiografi, sekarang struktur atau kerangka untuk membuatnya. Pada dasarnya struktur pembuatan autobiografi maupun biografi sama saja.
Struktur Biografi dan Autobiografi
1.      Latar Belakang Keluarga
     Berisi tentang keluarganya berupa kedua orang tua, tempat dan tanggal lahir, anak ke berapa, dan menceritakan saudaranya.
2.      Latar Belakang Pendidikan
Berisi tentang pendidikan yang telah dicapai hingga sekarang berikut dengan tahun dan nama sekolahnya. Dan diawali dengan paragraf baru
3.      Latar Belakang Prestasi
      Isinya tentang semua prestasi yang pernah diperoleh mulai dari kecil hingga sekarang.
4.      Latar Belakang Pekerjaan
      Jika sudah bekerja maka mencantumkannya namun jika masih pelajar maka poin ini bisa dihilangkan. Namun jika sudah bekerja, maka diterangkan pekerjaannya.
5.      Latar Belakang Hasil Karya
      Ini khusus bagi mereka yang sudah bekerja dan lagi-lagi untuk para pelajar poin ini bisa dihilangkan.

TUGAS
Bacalah contoh biografi di bawah ini, lalu ungkapkanlah hal-hal  yang menarik dan  dapat
diteladani dari tokoh dalam biografi tersebut!

1.      Biografi B.J Habibie
Biografi B.J Habibie - Salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia dan juga Presiden ketiga Republik Indonesia, dialah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas ketika masih menduduki sekolah dasar, namun ia harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung saat ia sedang shalat Isya.
Tak lama setelah ayahnya meninggal, Ibunya kemudian menjual rumah dan kendaraannya dan pindah ke Bandung bersama Habibie, sepeninggal ayahnya, ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya terutama Habibie, karena kemauan untuk belajar Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.
Karena kecerdasannya, Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB (Institut Teknologi Bandung), Ia tidak sampai selesai disana karena beliau mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman, karena mengingat pesan Bung Karno tentang pentingnya Dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia maka ia memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang di  Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH) Ketika sampai di Jerman, beliau sudah bertekad untuk sunguh-sungguh dirantau dan harus sukses, dengan mengingat jerih payah ibunya yang membiayai kuliah dan kehidupannya sehari-hari. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1955 di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberikan beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau atau swasta dari pada teman-temannya yang lain. Musim liburan bukan liburan bagi beliau justru kesempatan emas yang harus diisi dengan ujian dan mencari uang untuk membeli buku. Sehabis masa libur, semua kegiatan disampingkan kecuali belajar. Berbeda dengan teman-temannya yang lain, mereka; lebih banyak menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman dan uang tanpa mengikuti ujian.
Beliau mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 dengan predikat Cumlaude (Sempurna) dengan nilai rata-rata 9,5, Dengan gelar insinyur, beliau mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api Jerman. Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan sebuah wagon yang bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan tapi volumenya besar. Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat persoalan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara kontruksi membuat sayap pesawat terbang yang ia terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil.
Setelah itu beliau kemudian melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean kemudian Habibie menikah pada tahun 1962 dengan Hasri Ainun Habibie yang kemudian diboyong ke Jerman, hidupnya makin keras, di pagi-pagi sekali Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat kebutuhan hidupnya kemudian pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya, Istrinya Nyonya Hasri Ainun Habibie harus mengantri di tempat pencucian umum untuk mencuci baju untuk menghemat kebutuhan hidup keluarga. Pada tahun 1965 Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude (Sangat sempurna) dengan nilai rata-rata 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.
Rumus yang ditemukan oleh Habibie dinamai "Faktor Habibie" karena bisa menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang sehingga ia di juluki sebagai "Mr. Crack". Pada tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung. dari tempat yang sama tahun 1965. Kejeniusan dan prestasi inilah yang mengantarkan Habibie diakui lembaga internasional di antaranya, Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l'Air et de l'Espace (Prancis) dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat). Sementara itu penghargaan bergensi yang pernah diraih Habibie di antaranya, Edward Warner Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan Hadiah Nobel. Di dalam negeri, Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.
Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.
Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia ke 3. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.
Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun. Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!
Pada tanggal 22 Mei 2010, Hasri Ainun Habibie, istri BJ Habibie, meninggal di Rumah Sakit Ludwig Maximilians Universitat, Klinikum, Muenchen, Jerman. Ia meninggal pada hari Sabtu pukul 17.30 waktu setempat atau 22.30 WIB. Kepastian meninggalnya Hasri Ainun dari kepastian Ali Mochtar Ngabalin, mantan anggota DPR yang ditunjuk menjadi wakil keluarga BJ Habibie. Ini menjadi duka yang amat mendalam bagi Mantan Presiden Habibie dan Rakyat Indonesia yang merasa kehilangan. Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas.
"Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, .......ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar. Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya............saya mau kasih informasi........... Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu........." Papar BJ Habibie.
Pada Awal desember 2012, sebuah film yang berjudul "Habibie dan Ainun" diluncurkan, film ini Mengangkat kisah nyata tentang romantisme kedua saat remaja hingga menjadi suami istri dan saat ajal memisahkan mereka. Film yang diambil dari buku terlaris karya BJ Habibie, Film ini di garap oleh dua sutradara yaitu Faozan Rizal dan Hanung Bramantyo, dengan pemeran Reza Rahardian sebagai Habibie dan Bunga Citra Lestari sebagai Ainun Habibie.

2.      Biografi Andi Arsyil Rahman Putra

Andi Arsyil Rahman Putra, S.Kom, S.E. lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 15 September 1987. Ia adalah seorang aktor Indonesia. Arsyil adalah anak kelima dari tujuh bersaudara, putra pasangan Prof.Dr.Ir.H.Andi Rahman Mappangaja M.S dan Ir.Yusnidar Yusuf.
Kariernya di dunia hiburan sebenarnya telah ia mulai sejak ia bermain dalam sinetron "Ngaca Dong!" bersama Catherine Wilson dan menjadi model video klip artis-artis lokal di Makassar. Akan tetapi, sosoknya mulai dikenal masyarakat luas setelah ia berhasil lolos audisi dan memerankan dengan baik, tokoh Furqon dalam film Ketika Cinta Bertasbih yang kosahnya diangkat dari novel best-seller (dengan judul yang sama) karya Habiburrahman El-Shirazy. Ketika itu, Arsyil hanya memiliki bekal dalam bidang modeling dan tidak pernah mengikuti teater.
Arsyil, dengan manajemen waktu yang baik, berhasil menempuh pendidikan S1-nya di 3 perguruan tinggi sekaligus, yaitu fakultas MIPA jurusan Fisika/Program Studi Geofisika, Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen Ekonomi (lulus 2010), dan Fakultas Teknik jurusan Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika (lulus 2010). Saat ini, Arsyil sedang melanjutkan studinya ke jenjang Master (S2).
Prinsip hidupnya yang sederhana, ditambah karakter kuatnya sebagai pembelajar yang pantang menyerah dengan dilandasi kekukuhan spiritualitas membuatnya meraih banyak prestasi di umurnya yang terbilang muda. Arsyil sering mendapatkan predikat juara kelas dan meraih beasiswa atau prestasi di berbagai lomba. Di antaranya juara III Lomba Fisika "The Most Creative Student Award" dan peserta Olimpiade Fisika kota Makassar. Ia juga pernah menjadi siswa berprestasi, Duta pariwisata kota Makassar (2007), Duta Kawasaki (2007), ikon salah satu mall di Makassar, dan berbagai macam prestasi di bidang pendidikan dan entertainment. Ia pun pernah dinobatkan sebagai salah satu Tokoh Berkepribadian Pembangunan (TBP) 2011 dan Duta "International Youth Forum On Climate Change" (IYFCC) pada tahun yang sama.
Arsyil terakhir bekerja sebagai Leader Personal Representative di sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. Sekarang, selain di dunia entertainment, kesibukan yang ia jalani adalah mengembangkan berbagai bisnis, menjadi consultant salah satu perusahaan swasta, pembicara, dan narasumber di berbagai acara, baik di bidang pendidikan, pengembangan diri, maupun manajemen. Ia juga sering mengisi pengajian di beberapa lembaga pemasyarakatan, instansi-instansi pemerintah dan swasta. Dia juga berhasil membuka usaha travel  “Arsyilrahman Travel” dan sudah memiliki 5 cabang.
Hobi pengagum Albert Einstein ini bermacam-macam, mulai dari membaca, traveling, olahraga, bermain musik, berbisnis, berdiskusi, dan menulis. Terbukti dari beberapa hobinya tersebut kini mendatangkan manfaat bagi orang lain.
Arsyil juga pernah merambah dunia tarik suara dengan menjadi salah satu penyanyi soundtrack film religi karya Habiburrahman El-Shirazy "Dalam Mihrab Cinta." Ia berduet dengan Oki Setiana Dewi (pemeran Anna dalam film Ketika Cinta Bertasbih) menyanyikan lagu "Karena Hati Bicara."
Dengan motto hidupnya : " Tulislah apa yang engkau baca dan bacalah apa yang engkau tulis. Berbagilah sebanyak mungkin dan pertanggungjawabkanlah kehidupan ini" , kini Arsyil berhasil berkarya dalam dunia kepenulisan dengan mengeluarkan 3 buku motivasi mengenai kehidupan.
Buku pertamanya "Life is Miracle" (Menangkap Pesan Luar Biasa dari Setiap Keping Kejadian) terbit pada Oktober 2010 dan merupakan karya bersamanya dengan dua penulis lain, yaitu Anneke Putri dan Ahmad Faris. Buku ini membahas tentang kehidupan manusia dan bagaimana kita memandang setiap keping kejadian dalam kehidupan sebagai suatu proses dan hikmah. Buku terbitan Ufuk Publishing House ini memuat 45 kisah inspiratif. Dimana masing-masing kisahnya mengandung kekuatan motivasi untuk seseorang berbuat lebih baik dan bepikir positif. Buku ini mengajak setiap pembacanya memandang setiap untaian peristiwa melalui kacamata pembelajaran.
Sukses mendapat tempat di hati pembacanya, Arsyil kemudian melahirkan buku keduanya yang berjudul "EURECLE!" (Anda dan Setiap Manusia Adalah KEAJAIBAN). Buku inspiratifnya ini baru saja launching 10 Juli 2011 lalu di acara Jakarta Book Fair, Istora Senayan. Yang berbeda dari karyanya kali ini adalah ia menulis sendiri dan dengan memakan proses yang cukup panjang, yaitu selama dua tahun lebih. Buku EURECLE ini menjadi manis dan menarik dibaca karena adanya racikan sains, filosofi, kaidah kehidupan, dan nilai-nilai Ketuhanan yang begitu terasa dan bercampur menjadi satu dengan pemaparan yang dikemas begitu ringan namun bermakna. Eurecle telah berhasil memancangkan dengan kuat konsep bahwa setiap manusia memiliki keajaibannya masing-masing. Menurutnya setiap manusia memiliki (to have) kemampuan untuk menjadi (to be).
Pada tahun 2012, Andi Arsyil juga meluncurkan karyanya lagi yang ketiga yaitu buku HOPE. Buku ini juga sukses menarik pembaca karena berisi motivasi dalam meraih mimpi dan harapan.

Sumber:
2.      eapriani51.wordpress.com/2013/03/27/biografi-dan-autobiografi/
3.      http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-bj-habibie.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar