1. Standar Kompetensi:
Membaca
Memahami buku biografi,
novel, dan hikayat
2. Kompetensi Dasar:
Mengungkapkan hal-hal yang
menarik dan dapat diteladani dari
tokoh
MATERI
Biografi merupakan tulisan yang berisi riwayat hidup yang ditulis oleh
orang lain. Secara umum biografi, berisi narasi perjalanan hidup seorang tokoh,
deskripsi kegiatan atau peristiwa yang dialaminya, ekspresi termasuk gagasan,
perasaan, dan pandangan hidup. Biografi juga sangat penting untuk dibaca karena
di dalamnya terkandung nilai pendidikan atau moral bagi pembacanya. Contohnya:
Biografi pahlawan, artis, sastrawan dll.
Autobiografi merupakan tulisan yang berisi riwayat hidup seseorang yang
ditulis oleh dirinya sendiri. Dalam hal ini, autobiografi merupakan catatan
tentang diri sendiri.
Kita kan sudah tahu pengertian dari Biografi dan Autobiografi, sekarang
struktur atau kerangka untuk membuatnya. Pada dasarnya struktur pembuatan
autobiografi maupun biografi sama saja.
Struktur Biografi dan Autobiografi
1.
Latar Belakang Keluarga
Berisi tentang keluarganya berupa kedua orang tua, tempat dan
tanggal lahir, anak ke berapa, dan menceritakan saudaranya.
2.
Latar Belakang Pendidikan
Berisi
tentang pendidikan yang telah dicapai hingga sekarang berikut dengan tahun dan
nama sekolahnya. Dan diawali dengan paragraf baru
3.
Latar Belakang Prestasi
Isinya
tentang semua prestasi yang pernah diperoleh mulai dari kecil hingga sekarang.
4.
Latar Belakang Pekerjaan
Jika
sudah bekerja maka mencantumkannya namun jika masih pelajar maka poin ini bisa
dihilangkan. Namun jika sudah bekerja, maka diterangkan pekerjaannya.
5.
Latar Belakang Hasil Karya
Ini
khusus bagi mereka yang sudah bekerja dan lagi-lagi untuk para pelajar poin ini
bisa dihilangkan.
TUGAS
Bacalah contoh biografi di bawah ini, lalu ungkapkanlah hal-hal
yang menarik dan dapat
diteladani
dari tokoh dalam biografi tersebut!
1.
Biografi B.J Habibie
Biografi
B.J Habibie - Salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang
di Indonesia dan juga Presiden ketiga Republik Indonesia, dialah Prof. DR (HC).
Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi
Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan
bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo.
Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini
dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Masa kecil
Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan.
Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak.
Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat
cerdas ketika masih menduduki sekolah dasar, namun ia harus kehilangan bapaknya
yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung saat
ia sedang shalat Isya.
Tak
lama setelah ayahnya meninggal, Ibunya kemudian menjual rumah dan kendaraannya
dan pindah ke Bandung bersama Habibie, sepeninggal ayahnya, ibunya membanting
tulang membiayai kehidupan anak-anaknya terutama Habibie, karena kemauan untuk
belajar Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di
SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam
pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.
Karena
kecerdasannya, Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB
(Institut Teknologi Bandung), Ia tidak sampai selesai disana karena beliau
mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan
kuliahnya di Jerman, karena mengingat pesan Bung Karno tentang pentingnya
Dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia maka ia memilih jurusan Teknik
Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule
(RWTH) Ketika sampai di Jerman, beliau sudah bertekad untuk sunguh-sungguh
dirantau dan harus sukses, dengan mengingat jerih payah ibunya yang membiayai
kuliah dan kehidupannya sehari-hari. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1955
di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberikan beasiswa
penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau atau swasta dari pada
teman-temannya yang lain. Musim liburan bukan liburan bagi beliau justru
kesempatan emas yang harus diisi dengan ujian dan mencari uang untuk membeli
buku. Sehabis masa libur, semua kegiatan disampingkan kecuali belajar. Berbeda
dengan teman-temannya yang lain, mereka; lebih banyak menggunakan waktu liburan
musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman dan uang tanpa mengikuti ujian.
Beliau
mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960
dengan predikat Cumlaude (Sempurna) dengan nilai rata-rata 9,5, Dengan gelar
insinyur, beliau mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri
kereta api Jerman. Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan sebuah wagon yang
bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan tapi volumenya
besar. Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat persoalan seperti itu, Habibie
mencoba mengaplikasikan cara-cara kontruksi membuat sayap pesawat terbang yang
ia terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil.
Setelah
itu beliau kemudian melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di Technische
Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean kemudian Habibie menikah
pada tahun 1962 dengan Hasri Ainun Habibie yang kemudian diboyong ke Jerman,
hidupnya makin keras, di pagi-pagi sekali Habibie terkadang harus berjalan kaki
cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat kebutuhan hidupnya kemudian
pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya, Istrinya Nyonya Hasri Ainun
Habibie harus mengantri di tempat pencucian umum untuk mencuci baju untuk
menghemat kebutuhan hidup keluarga. Pada tahun 1965 Habibie mendapatkan gelar
Dr. Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude (Sangat sempurna) dengan nilai
rata-rata 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen
Aachean.
Rumus
yang ditemukan oleh Habibie dinamai "Faktor Habibie" karena bisa
menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom
pesawat terbang sehingga ia di juluki sebagai "Mr. Crack". Pada tahun
1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.
dari tempat yang sama tahun 1965. Kejeniusan dan prestasi inilah yang
mengantarkan Habibie diakui lembaga internasional di antaranya, Gesselschaft
fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The
Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of
Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l'Air et de l'Espace
(Prancis) dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat). Sementara itu
penghargaan bergensi yang pernah diraih Habibie di antaranya, Edward Warner
Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan Hadiah Nobel. Di dalam
negeri, Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi Bandung
(ITB), Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.
Langkah-langkah
Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit
pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi
Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu
menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah
hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat
Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh
Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke
Indonesia.
Di
Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT,
memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil
Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI
menggantikan Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia ke 3. Soeharto
menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945.
Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih
merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali
menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.
Saya
bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi
pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll
dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun. Tapi keputusan telah
diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di
negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!
Pada
tanggal 22 Mei 2010, Hasri Ainun Habibie, istri BJ Habibie, meninggal di Rumah
Sakit Ludwig Maximilians Universitat, Klinikum, Muenchen, Jerman. Ia meninggal
pada hari Sabtu pukul 17.30 waktu setempat atau 22.30 WIB. Kepastian meninggalnya
Hasri Ainun dari kepastian Ali Mochtar Ngabalin, mantan anggota DPR yang
ditunjuk menjadi wakil keluarga BJ Habibie. Ini menjadi duka yang amat mendalam
bagi Mantan Presiden Habibie dan Rakyat Indonesia yang merasa kehilangan. Bagi
Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi
Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap
kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas.
"Selama
48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, .......ibu Ainun istri
saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar.
Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas
dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya............saya mau kasih informasi...........
Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak
pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari
ibu........." Papar BJ Habibie.
Pada
Awal desember 2012, sebuah film yang berjudul "Habibie dan Ainun"
diluncurkan, film ini Mengangkat kisah nyata tentang romantisme kedua saat
remaja hingga menjadi suami istri dan saat ajal memisahkan mereka. Film yang
diambil dari buku terlaris karya BJ Habibie, Film ini di garap oleh dua
sutradara yaitu Faozan Rizal dan Hanung Bramantyo, dengan pemeran Reza
Rahardian sebagai Habibie dan Bunga Citra Lestari sebagai Ainun Habibie.
2.
Biografi Andi Arsyil Rahman Putra
Andi
Arsyil Rahman Putra, S.Kom, S.E. lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 15
September 1987. Ia adalah seorang aktor Indonesia. Arsyil adalah anak kelima
dari tujuh bersaudara, putra pasangan Prof.Dr.Ir.H.Andi Rahman Mappangaja M.S
dan Ir.Yusnidar Yusuf.
Kariernya
di dunia hiburan sebenarnya telah ia mulai sejak ia bermain dalam sinetron
"Ngaca Dong!" bersama Catherine Wilson dan menjadi model video klip
artis-artis lokal di Makassar. Akan tetapi, sosoknya mulai dikenal masyarakat
luas setelah ia berhasil lolos audisi dan memerankan dengan baik, tokoh Furqon
dalam film Ketika Cinta Bertasbih yang kosahnya diangkat dari novel best-seller (dengan judul yang sama)
karya Habiburrahman El-Shirazy. Ketika itu, Arsyil hanya memiliki bekal dalam
bidang modeling dan tidak pernah mengikuti teater.
Arsyil,
dengan manajemen waktu yang baik, berhasil menempuh pendidikan S1-nya di 3
perguruan tinggi sekaligus, yaitu fakultas MIPA jurusan Fisika/Program Studi
Geofisika, Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen Ekonomi (lulus 2010), dan
Fakultas Teknik jurusan Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika
(lulus 2010). Saat ini, Arsyil sedang melanjutkan studinya ke jenjang Master
(S2).
Prinsip
hidupnya yang sederhana, ditambah karakter kuatnya sebagai pembelajar yang pantang
menyerah dengan dilandasi kekukuhan spiritualitas membuatnya meraih banyak
prestasi di umurnya yang terbilang muda. Arsyil sering mendapatkan predikat
juara kelas dan meraih beasiswa atau prestasi di berbagai lomba. Di antaranya
juara III Lomba Fisika "The Most
Creative Student Award" dan peserta Olimpiade Fisika kota Makassar. Ia
juga pernah menjadi siswa berprestasi, Duta pariwisata kota Makassar (2007),
Duta Kawasaki (2007), ikon salah satu mall di Makassar, dan berbagai macam
prestasi di bidang pendidikan dan entertainment. Ia pun pernah dinobatkan
sebagai salah satu Tokoh Berkepribadian Pembangunan (TBP) 2011 dan Duta
"International Youth Forum On Climate Change" (IYFCC) pada tahun yang
sama.
Arsyil
terakhir bekerja sebagai Leader Personal
Representative di sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa
telekomunikasi. Sekarang, selain di dunia entertainment, kesibukan yang ia
jalani adalah mengembangkan berbagai bisnis, menjadi consultant salah satu
perusahaan swasta, pembicara, dan narasumber di berbagai acara, baik di bidang
pendidikan, pengembangan diri, maupun manajemen. Ia juga sering mengisi
pengajian di beberapa lembaga pemasyarakatan, instansi-instansi pemerintah dan
swasta. Dia juga berhasil membuka usaha travel “Arsyilrahman Travel” dan sudah memiliki 5
cabang.
Hobi
pengagum Albert Einstein ini bermacam-macam, mulai dari membaca, traveling,
olahraga, bermain musik, berbisnis, berdiskusi, dan menulis. Terbukti dari
beberapa hobinya tersebut kini mendatangkan manfaat bagi orang lain.
Arsyil juga
pernah merambah dunia tarik suara dengan menjadi salah satu penyanyi soundtrack
film religi karya Habiburrahman El-Shirazy "Dalam Mihrab Cinta." Ia
berduet dengan Oki Setiana Dewi (pemeran Anna dalam film Ketika Cinta
Bertasbih) menyanyikan lagu "Karena Hati Bicara."
Dengan
motto hidupnya : " Tulislah apa yang engkau baca dan bacalah apa yang
engkau tulis. Berbagilah sebanyak mungkin dan pertanggungjawabkanlah kehidupan
ini" , kini Arsyil berhasil berkarya dalam dunia kepenulisan dengan
mengeluarkan 3 buku motivasi mengenai kehidupan.
Buku
pertamanya "Life is Miracle"
(Menangkap Pesan Luar Biasa dari Setiap Keping Kejadian) terbit pada Oktober
2010 dan merupakan karya bersamanya dengan dua penulis lain, yaitu Anneke Putri
dan Ahmad Faris. Buku ini membahas tentang kehidupan manusia dan bagaimana kita
memandang setiap keping kejadian dalam kehidupan sebagai suatu proses dan
hikmah. Buku terbitan Ufuk Publishing House ini memuat 45 kisah inspiratif.
Dimana masing-masing kisahnya mengandung kekuatan motivasi untuk seseorang
berbuat lebih baik dan bepikir positif. Buku ini mengajak setiap pembacanya
memandang setiap untaian peristiwa melalui kacamata pembelajaran.
Sukses
mendapat tempat di hati pembacanya, Arsyil kemudian melahirkan buku keduanya
yang berjudul "EURECLE!"
(Anda dan Setiap Manusia Adalah KEAJAIBAN). Buku inspiratifnya ini baru saja
launching 10 Juli 2011 lalu di acara Jakarta Book Fair, Istora Senayan. Yang
berbeda dari karyanya kali ini adalah ia menulis sendiri dan dengan memakan
proses yang cukup panjang, yaitu selama dua tahun lebih. Buku EURECLE ini menjadi manis dan menarik
dibaca karena adanya racikan sains, filosofi, kaidah kehidupan, dan nilai-nilai
Ketuhanan yang begitu terasa dan bercampur menjadi satu dengan pemaparan yang
dikemas begitu ringan namun bermakna. Eurecle
telah berhasil memancangkan dengan kuat konsep bahwa setiap manusia memiliki
keajaibannya masing-masing. Menurutnya setiap manusia memiliki (to have) kemampuan untuk menjadi (to be).
Pada
tahun 2012, Andi Arsyil juga meluncurkan karyanya lagi yang ketiga yaitu buku
HOPE. Buku ini juga sukses menarik pembaca karena berisi motivasi dalam meraih
mimpi dan harapan.
Sumber:
2. eapriani51.wordpress.com/2013/03/27/biografi-dan-autobiografi/
3. http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-bj-habibie.html